Jakarta, CNN Indonesia —
Hashim Djojohadikusumo mengatakan Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait alias Ara meniru keberhasilan China dan Singapura dalam melaksanakan program pembangunan rumah.
Adik Presiden Prabowo Subianto ini mengaku ikut langsung dalam pertemuan antara Menteri Ara dan Wakil Menteri Perumahan Rakyat Fahri Hamzah. Ia menegaskan, pelayanan ini dipulihkan setelah 10 tahun dorman.
“Rumah adalah salah satu penggerak perekonomian kita. Kita meniru pengalaman Tiongkok dan Singapura,” kata Hashim pada dialog ekonomi yang digelar di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).
“Mereka (Kementerian Perumahan) menargetkan 3 juta unit (rumah) setahun, 15 juta untuk lima tahun dan Insya Allah bisa berlanjut hingga lima tahun setelah itu,” lanjutnya.
Hashim menegaskan, pembangunan 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta apartemen di perkotaan setiap tahunnya merupakan program untuk mendukung masyarakat. Di sisi lain, proyek ini juga mendukung perusahaan real estate.
Ia mengatakan, tidak ada konflik antara kepentingan rakyat dan pengusaha. Hashim menekankan bahwa semua orang bekerja sama.
“Kita sudah hitung, kita bisa menambah 1,5 persen (produk domestik bruto/PDB) dari (sektor perumahan). Perumahan (berkontribusi) 14 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) kita,” ujarnya.
Hashim menegaskan, Tiongkok sendiri mengandalkan pesatnya pertumbuhan sektor real estate. Ia mencatat, real estate di Negeri Tirai Bambu menyumbang 25 persen terhadap PDB.
Meski begitu, ia tidak menutup mata terhadap kehancuran sektor real estate Tiongkok yang terjadi saat ini. Raksasa real estate seperti Evergrande dan Country Garden akan terpuruk.
“Sebelumnya, Tiongkok mengalami pertumbuhan pesat selama 35 tahun, perumahan di Tiongkok (menyumbang) 25 persen PDB, kita punya 14 persen. Jadi mesin pertumbuhannya bisa jadi perumahan. Kita menarik investasi dari berbagai negara,” pungkas Hashim.
(Minggu/Agustus)