Jakarta, CNN Indonesia —
Pada Senin pagi (14 Oktober) waktu setempat, tentara Israel mengebom tenda pengungsi di dekat Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah, membakar hidup-hidup warga Palestina.
Serangan Israel menewaskan empat orang dan melukai puluhan warga.
Menurut salah satu sumber, Israel mengebom sebuah tenda di dekat rumah sakit dan kemudian terjadi kebakaran.
Warga Gaza lainnya, Bilal Ezzat, bersaksi tentang serangan brutal Israel.
Ia mengaku dilarikan ke RS Al-Aqsa setelah mendengar ledakan dan kebakaran.
“Ledakan tersebut kemudian meledakkan tabung gas yang digunakan orang-orang dan memicu kebakaran yang lebih besar,” kata Ezhat kepada majalah Middle East Eye.
Ia juga mengatakan, api membesar hingga 10-15 meter. Ketinggiannya membuat masyarakat kesulitan untuk menolong orang lain, meski masih banyak orang yang terjebak di sana.
“Api terus menyala, terkadang ada yang meledak di dalam, sehingga tim mundur,” tambah Izart.
Dia juga melihat orang-orang dibakar hidup-hidup di dalam api.
“Saya melihat sedikitnya tiga jenazah hangus. Salah satunya adalah petugas kebersihan,” kata Ezate.
Warga Gaza lainnya, Maha Al Sarsak, juga melihat keluarganya dibakar habis.
Dia dan ibunya berhasil lolos dari kobaran api, sedangkan dua anggota keluarga lainnya tidak.
“Mereka keluar dalam bentuk tubuh hangus. Saya melihat kematian dengan mata kepala sendiri. Mengerikan,” teriak Sarsak.
Juru bicara militer Israel Avicai Adrai membenarkan bahwa mereka telah menyerang Rumah Sakit Al-Aqsa.
Avichai mengklaim dia telah berulang kali mengklaim rumah sakit itu adalah “pusat komando dan kendali” yang digunakan oleh Hamas.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan tenda-tenda terbakar dan orang-orang berusaha mati-matian untuk memadamkan api.
Ini adalah kali ketujuh Israel menyerang Rumah Sakit Al-Aqsa sejak menyerang Gaza pada Oktober 2023.
Selama agresinya, Israel menghancurkan seluruh rumah warga Palestina, rumah sakit, kamp pengungsi dan fasilitas sipil lainnya.
Serangan brutal tersebut menewaskan lebih dari 42.000 orang di Palestina dan menghancurkan puluhan fasilitas medis. (ayah/bac)