Jakarta, CNN Indonesia —
Telkom Group menyambut positif penggantian nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Comifo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Komunikasi Digital (Comdigi).
Direktur Pengembangan Bisnis Telkom Group, Honesty Basir mengatakan, pihaknya kini mendukung ekosistem digital yang menjadi salah satu visi pemerintah.
“Saya senang sudah menjadi Kemenkominfo. Artinya pemerintah sudah memberi isyarat bahwa ini salah satu visi pemerintahan digital. Makanya kita dukung,” kata Kejujuran dalam bingkai tersebut. 2024 tak terhingga. Konferensi di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Rabu (30/10).
“Jadi kita siapkan, kita siapkan infrastrukturnya, kita siapkan pelayanannya, semuanya. Kita dukung,” ujarnya.
Jujur tidak banyak berkomentar mengenai ekosistem telekomunikasi yang menjadi ruang lingkup kegiatan kementerian. Dia hanya menyebutkan industri pusat data di negara tetangga Malaysia, yang memiliki peraturan lebih fleksibel untuk mendorong industri tersebut.
“Itu sedang berkembang, kami juga merespon perkembangan terkini di banyak negara. Misalnya kalau bicara data center, sekarang masyarakat mencari Johor Bahru. Kenapa Johor Bahru? ujarnya saat ditanya ekspektasinya terhadap kementerian yang dipimpin Meutya Hafid.
Katanya, “Oke, ini juga sudah kita sampaikan ke pemerintahan baru dan anginnya enak ya? Kita tunggu saja kebijakan barunya.”
Untuk konteksnya, ada beberapa manfaat yang terkait dengan investasi pusat data di Malaysia yang menjadikan negara ini menarik bagi investor.
Contohnya adalah inisiatif Malaysia Digital atau MD yang diluncurkan oleh Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC).
Perusahaan yang berstatus MD bisa mendapatkan keuntungan pajak. Insentif ini diberikan kepada pengembang teknologi mulai dari AI, Internet of Things, cloud computing hingga data center.
Menurut laman MDEC, manfaat tersebut antara lain tarif pajak 0 persen atas pendapatan kekayaan intelektual (IP); Pengurangan tarif pajak penghasilan sebesar 5-10% bagi non-IP untuk jangka waktu sampai dengan 10 tahun; Atau kredit pajak investasi sebesar 60-100 persen belanja modal untuk jangka waktu sampai dengan 5 tahun. (LAM/DMI)