Jakarta, CNN Indonesia —
APT., lagu terbaru BLACKPINK Rosé dan kolaborasinya dengan Bruno Mars menjadi viral sejak dirilis pada 18 Oktober lalu. Lagu ini memecahkan banyak rekor, seperti Bruno Mars memenangkan M Countdown, kemenangan pertamanya di Korea dalam 15 tahun setelah debut di acara musik tersebut.
Lagu tersebut pun langsung mendominasi platform streaming musik Korea seperti Melon, Genie, Bugs dan Vibe. Tepat. juga masuk chart Global Top 50 Spotify, menjadikan Rosé solois wanita Korea pertama yang menduduki chart di No. 1.
Sambutan hangat para pendengar membuat lagu tersebut populer, dikritik bahkan dilarang di banyak negara, termasuk Korea Selatan sendiri.
Tepat. Kini bertambah daftar lagu yang dilarang diputar saat siswa SMA Korea Selatan mengikuti College Scholastic Aptitude Test (CSAT) atau dikenal dengan suneung.
Mereka takut lagu dan liriknya yang menarik akan mempengaruhi pikiran siswa hingga tidak memperhatikan pelajaran dan ujian yang akan datang.
Selama di Malaysia, lagu Apateu dianggap mempromosikan budaya Barat selain adat istiadat Timur. Melalui akun resminya, Public Health Malaysia menghimbau masyarakat khususnya para lansia untuk memperhatikan lagu tersebut.
Berikut alasan kenapa lagu Apateu di banned. Itu mengganggu konsentrasi
Di Korea Selatan, lagu Apateu menjadi ancaman bagi siswa yang sedang mempersiapkan Scholastic Aptitude Test (CSAT) atau disebut suneung karena dianggap menimbulkan kebingungan.
Mengulang-ulang lagu “apateu” dengan melodi yang membuat ketagihan dikatakan tabu karena siswa khawatir akan meledak di otaknya, terutama saat ujian 14 November.
Fenomena melodi lagu yang terngiang-ngiang di benak seseorang disebut telinga. Bagi masyarakat umum, headphone dapat membantu menjernihkan pikiran, namun bagi pelajar, headphone seringkali mengganggu.
Sebelum APT, banyak lagu lain yang dilarang untuk mahasiswa CSAT. Beberapa di antaranya adalah UR Man (SS501), Ring Ding Dong (SHINee), Dumb Dumb (Red Velvet).
Mengembangkan perilaku buruk
Di Malaysia, single Apateu tidak dilarang seperti di Korea Selatan. Namun, akun resmi Kesehatan Masyarakat Malaysia berpendapat bahwa lirik lagu tersebut “jelas mempromosikan gaya hidup tidak sehat dan menormalkan budaya Barat.”
Kata “apateu apateu” berasal dari nama permainan yang biasa dimainkan saat kumpul-kumpul dan minum-minum di Korea Selatan. Episode ini juga biasa digunakan sebagai suara latar banyak video di media sosial.
“Di sela-sela syair liriknya, Rosé bernyanyi: ‘Cium wajah, cium wajah / Dikirim ke telepon, tapi / Aku mencoba untuk benar-benar mencium bibirmu.’
“Bruno Mars menambahkan: ‘Ubah apateu ini menjadi klub / aku sedang ngobrol’ minum, menari, sm*ke, aneh, berpesta sepanjang malam.”
“Penggunaan kata ‘APT.’” atau “apartemen” merupakan simbol tempat pertemuan dalam konteks yang menyenangkan dan juga menunjukkan normalisasi perilaku terhadap nilai-nilai budaya ketimuran,” demikian bunyi postingan tersebut.
Oleh karena itu, Public Health Malaysia mengimbau masyarakat, khususnya lansia, untuk lebih berhati-hati.
“Anak-anak bisa saja menghafal lagu-lagu tersebut tanpa memahami pesan yang disampaikannya. Sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat, kita harus lebih berhati-hati dan peka terhadap pengaruh budaya Barat yang diterima tanpa sensor.” (Kris)