JACARTA, CNN Indonesia —
Milisi Hizbullah Lebanon menunjuk Sheik Naim Qassem sebagai pemimpin baru pada hari Selasa, menggantikan Hassan Nasrallah.
“Qasem dipilih untuk posisi tersebut karena kepatuhannya terhadap prinsip dan tujuan Hizbullah,” demikian pernyataan Hizbullah yang dilansir Al Jazeera.
Setelah resmi memilih Qasem, Hizbullah berharap dapat melancarkan perlawanannya terhadap Israel dengan lancar.
“Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk membimbingnya dalam misi mulia memimpin Hizbullah dan perlawanan Islam,” tambah Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Naeem, kini berusia 71 tahun, menjabat sebagai wakil pemimpin Hizbullah sebelum naik ke posisi teratas kelompok tersebut. Dia menemani Nasrallah dan memimpin milisi.
Naeem juga disebut sebagai tokoh kedua Hizbullah. Ia juga merupakan salah satu tokoh senior yang mendirikan Hizbullah pada tahun 1980an.
Hassan Nasrallah sendiri dikabarkan tewas dalam serangan Israel pada akhir September lalu. Setelah Nasrallah terbunuh, sejumlah kandidat muncul untuk menggantikannya sebagai pemimpin tertinggi Hizbullah.
Hashem Safieddine, salah satu pejabat senior Hizbullah saat itu, dilaporkan berpotensi menjadi pemimpin menggantikan Nasrallah. Namun rencana tersebut gagal karena Safieddin juga dibunuh oleh Israel pada 23 Oktober.
Hizbullah membenarkan kabar meninggalnya Safieddin. Namun milisi tidak mengatakan kapan atau di mana serangan Israel itu terjadi.
“Kami berduka atas kehilangan Sayyid Hashem Safieddin, ketua Komite Eksekutif Hizbullah dan seorang ulama yang dihormati,” kata Hizbullah dalam pernyataannya dilansir AFP, Rabu (23/10). (untuk membaca)