Jakarta, CNN Indonesia –
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengecam larangan Israel terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Guterres menulis surat kepada Netanyahu pada Rabu (29/10) terkait larangan Israel terhadap aktivitas UNRVA di Israel.
“Kami sedang menghubungi pihak berwenang Israel. [Sekretaris Jenderal Guterres] mengirim surat beberapa jam yang lalu untuk menekankan keprihatinannya,” kata sumber agensi Anazolu.
Pada Senin (28 Oktober), parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang melarang UNRVA beroperasi di Yerusalem Timur.
Parlemen mengesahkan dua undang-undang, yaitu undang-undang pertama yang menghentikan operasi UNRVA di Yerusalem Timur dan undang-undang kedua yang mengakhiri partisipasi Israel dalam Perjanjian Comey-Messelmore tahun 1967.
Perjanjian tersebut memberi mereka mandat untuk memperkuat dan memfasilitasi UNRVA
Undang-undang tersebut akan mulai berlaku dalam 90 hari ke depan.
Menurut para aktivis, jika undang-undang ini diterapkan, situasi kemanusiaan yang dihadapi warga Palestina akan semakin buruk.
Sejak dimulainya serangan terhadap Jalur Gaza pada Oktober 2023, pasukan Israel telah mencegah bantuan kemanusiaan memasuki wilayah kantong tersebut. Sebab, mereka takut akan penyusupan yang dilakukan kelompok milisi Hamas.
Agresi Israel terhadap Jalur Gaza Palestina kini telah menewaskan lebih dari 43 ribu orang. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak dan perempuan. (blk/baca)