Jakarta, CNN Indonesia –
Sebanyak 1.859 petugas darurat dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi buruh di sekitar patung kuda, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
Ribuan buruh ingin mengikuti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menguji hukum UU Cipta Kerja.
“Ada 1.859 personel keamanan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.
Susatyo mengatakan, teknologi lalu lintas di sekitar lokasi kejadian bersifat situasional. Artinya penerapannya bergantung pada kondisi setempat.
“Jika kerumunan cukup banyak dan eskalasinya meningkat, kami akan melakukan rekayasa lalu lintas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Susatyo mengimbau kepada para koordinator lapangan (Korlap) dan peserta agar melakukan aksi dengan sopan dan tidak anarkis serta tetap menjaga keamanan dan ketertiban.
Terpisah, Ketua KSPI yang juga Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi hari ini dilakukan untuk memantau pembacaan putusan MK terkait revisi substansial UU Cipta Kerja.
Keputusan ini sangat penting bagi masa depan dunia kerja di Indonesia, mengingat undang-undang penciptaan lapangan kerja banyak memuat pasal-pasal yang dianggap merugikan pekerja, kata Said dalam keterangannya.
Said mempersilakan MK menerima seluruh permintaan yang diajukan, khususnya terkait pencabutan pasal yang merugikan buruh.
“Kami meminta Mahkamah Konstitusi menghapuskan aturan upah rendah, outsourcing permanen, PHK lebih mudah, pesangon rendah, kontrak kerja tanpa batas waktu yang jelas, masuknya tenaga kerja asing tidak terampil tanpa izin, serta penghapusan hak libur panjang dan cuti hamil. “Itu bermanfaat,” katanya.
Aksi serupa juga akan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Misalnya saja kantor gubernur, bupati, wali kota, atau DPRD di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Batam, Makassar, Banjarmasin, Gorontalo, dan kota industri lainnya. (dis/antara)