Jakarta, CNN Indonesia –
Mantan Presiden Bolivia Evo Morales menjadi korban kekerasan bermotif politik ketika mobilnya menjadi sasaran pada Minggu (27 Oktober) waktu setempat.
Morales memposting video di Facebook yang menunjukkan dirinya di kursi penumpang dan dua lubang peluru di kaca depan.
Dalam video yang diambil saat mobil sedang melaju, tampak pengemudinya terluka akibat penembakan tersebut.
Morales mengatakan dalam sebuah wawancara radio bahwa dua kendaraan berhenti di jalan dan dia menembaki mobilnya, lapor Reuters. Kemudian dia mengaku ada peluru yang terbang beberapa sentimeter dari kepalanya.
“Saya tidak tahu apakah mereka tentara atau polisi,” kata Morales.
Wakil Menteri Keamanan Roberto Rios mengatakan polisi belum melancarkan operasi apa pun terhadap mantan presiden tersebut.
“Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan nasional, kami mempunyai kewajiban untuk menyelidiki laporan apa pun apakah itu benar atau salah,” kata Rios.
Penembakan tersebut merupakan insiden terbaru di tengah ketegangan politik antara Evo Morales dan mantan sekutunya, Presiden Luis Acre.
Beberapa saat sebelumnya, pendukung Morales memblokir jalan utama dan bentrok dengan aparat keamanan. Pemerintah mengkritik Morales karena “mengganggu stabilitas” negara karena hambatan yang menghambat pasokan makanan dan bahan bakar.
Morales, yang sebelumnya menjabat menteri perekonomian pada pemerintahan sebelumnya, dan Arce adalah bagian dari partai politik sosialis MAS. Namun, dalam setahun terakhir kedua kubu kerap berselisih soal perebutan kekuasaan jelang pemilu 2025.
(DNA)