Jakarta, CNN Indonesia –
Bulan baru atau new moon merupakan salah satu fenomena astronomi di tahun 2024 November yang akan berlangsung hari ini, Jumat (11-11).
Peristiwa bulan baru terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi Bulan yang menghadap Bumi merupakan sisi yang terkena bayangan.
Menurut kosmos, bulan baru muncul sebulan sekali, bergantung pada waktu yang dibutuhkan Bulan untuk mengorbit Bumi. Namun karena orbit bulan sedikit berubah sesuai dengan orbit bumi mengelilingi matahari, bulan tidak menutupi matahari pada setiap orbitnya, sehingga tidak setiap bulan baru menimbulkan hari gelap.
Fase bulan baru tidak terlihat dengan mata telanjang sehingga memerlukan bantuan teleskop.
Mengingat waktu dan tanggalnya, peristiwa bulan baru tahun 2024 terjadi pada 1 November pukul 07.47 EDT. Bulan baru di Jakarta diperkirakan terjadi pada pukul 19.47 WIB.
Pada awal tahun 2024, fenomena bulan baru bertepatan dengan posisi Bulan yang berada pada perigee atau jarak terdekatnya dengan Bumi. Hal ini menimbulkan fenomena gabungan yaitu super new moon.
Menurut informasi yang diposting di akun Instagram Lembaga Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN), Organisasi Penelitian Dirgantara, Super Moon merupakan fenomena bulan yang terjadi ketika jarak Bumi dan Bulan mencapai titik terdekatnya. Bumi (perubahan).
Fred Espenak, ahli astrofisika yang pernah bekerja di NASA, menghitung pada 10 Maret perigee terdekat terjadi pada tahun 2024, dan jarak Bulan ke Bumi hanya 356.900 km.
Kemunculan Bulan (jika hanya terlihat dari Bumi) akan terjadi selama 33,48 menit busur (arcmenit).
Bandingkan dengan jarak maksimum Bulan dan Bumi (apogee) pada tahun 2024 yaitu pada tanggal 2 Oktober yang mencapai 406.517 km. Pada saat itu, yaitu fase bulan purnama, Bulan akan muncul pada busur 29,40 menit.
Potensi terjadinya banjir sungai
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, bulan baru berpotensi meningkatkan permukaan air laut maksimum.
Berdasarkan data pemantauan ketinggian air dan prakiraan banjir, banjir atau genangan pantai mungkin terjadi di banyak wilayah pesisir Indonesia antara tanggal 1 hingga 13 November. Berikut daftarnya:
– Pesisir Kota Padang (2-4 November) – Pesisir Kota Bandar Lampung (2-6 November) – Pesisir Utara Banten (2-6 November) – Pesisir Barat Banten (2-6 November) – Pesisir Selatan Banten (1-7 November ). ) – Pesisir Utara Jakarta (1-7 November) – Kota Semarang (6-13 November) – Kabupaten Demak (6-13 November) – Kabupaten Pekalongan (6-13 November) – Kabupaten Brebes (6-13 November) Maret) – Kota Tegal (6-13 November) – Kabupaten Tegal (6-13 November) – Kabupaten Pemalang (6-13 November) – Pesisir Pelabuhan Surabaya (2-7 November) – Pesisir Barat Surabaya (1-7 November) – Pesisir Kalimantan Barat (1-7 November) – Pesisir Balikpapan Barat (1-5 November) – Pesisir Balikpapan Timur (1-7 November)
Menurut BMKG, kemungkinan terjadinya genangan air di setiap wilayah berbeda-beda pada waktu yang berbeda-beda, sehingga berdampak pada seluruh aktivitas sosial di sekitar pelabuhan dan pantai, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta tambak garam. . aktivitas dan memancing di air.
[Gambar: Instagram]
(saya/saya)