Jakarta, CNN Indonesia.
Anggota One Direction Liam Payne diduga berada di bawah pengaruh obat-obatan yang menyebabkan serangan mental dan halusinasi sebelum kematiannya di Argentina pada Rabu (16/10).
Kutipan dari Halaman Enam: Polisi Buenos Aires mengatakan kepada outlet media TMZ bahwa penyanyi Inggris itu mabuk “Crystal”, zat berbahaya yang dapat menyebabkan konsumen berada dalam keadaan suka dan duka yang ekstrem. Obat ini juga kerap mendorong perilaku agresif.
Polisi mengatakan kepada TMZ bahwa perilakunya yang “tidak menentu” sebagian disebabkan oleh narkoba. Payne juga diduga mengalami halusinasi saat dia melompat dari balkon lantai tiga kamar hotelnya di Hotel CasaSur Palermo di Buenos Aires.
Page Six menghubungi perwakilan Payne untuk memberikan komentar tetapi tidak mendapat tanggapan.
Hasil otopsi awal yang dikeluarkan oleh Kantor Kejaksaan Nasional untuk Pelayanan Kriminal dan Pemasyarakatan di Buenos Aires menunjukkan bahwa Liam Payne meninggal karena “banyak luka” dan “pendarahan internal dan eksternal”.
Variasi Diberitakan, pihak berwenang juga menemukan beberapa zat di kamar hotel Liam Payne, namun masih belum ada laporan resmi mengenai jenis atau efek zat tersebut.
Liam Payne adalah penyanyi yang menjadi terkenal di The X Factor pada tahun 2010 bersama rekan bandnya Harry Styles, Zayn Malik, Louis Tomlinson dan Niall Horan.
Lima musisi mengikuti audisi untuk acara tersebut sendiri, tetapi ditempatkan dalam satu grup dan akhirnya menempati posisi ketiga dalam kompetisi.
Setelah itu, One Direction dikontrak oleh juri X Factor Simon Cowell dari Syco Entertainment. Grup ini menjadi salah satu boy band terlaris dalam sejarah, menjual 70 juta rekaman di seluruh dunia sebelum mengumumkan jeda tanpa batas waktu pada tahun 2016.
Setelah One Direction hiatus, Liam Payne menandatangani kontrak rekaman solo dengan Capitol Records UK. dan mulai merilis musik pada tahun 2017, dimulai dengan single Strip That Down yang menampilkan rapper Migos, Quavo.
(vws/vws)