Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah media asing menyoroti status Tuan Thomas Trikasih Lembang atau Tom Lembang sebagai tersangka korupsi impor gula, mantan Menteri Perdagangan RI 2015-2016.
Media Singapura, The Straits Times, memberitakan dalam artikel berjudul Indonesia menangkap mantan Menteri Luar Negeri Mr. Tom disangka kasus korupsi impor gula karena mengizinkan perusahaan swasta mengimpor gula.
“Thomas Trikasih Lembong ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap pada 29 Oktober oleh Kejaksaan. Kejaksaan Indonesia dituduh membiarkan perusahaan swasta mengalami surplus gula di Indonesia,” lapor The Straits Times.
Padahal, saat itu Indonesia dikabarkan belum mau melakukan impor karena pasokan gula dalam negeri mencukupi.
“Pada saat itu, Indonesia tidak perlu mengimpor gula. Namun, (Tom Lembang) mengizinkan impor gula pasir sebanyak 105.000 metrik ton,” ujar The Straits Times mengutip Menteri Kehakiman Indonesia Abdul Kohar. dalam konferensi pers pada Selasa (29/10).
Dia melaporkan Indonesia rugi Rp 400 miliar dalam kasus korupsi ini.
Keputusan ini menimbulkan kerugian sebesar Rp 400 miliar, tulis media tersebut.
Media India, Hindustan Times, juga menyoroti persoalan serupa. Mereka menyebut Tom melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan Indonesia sebesar Rp 400 miliar.
Pada tahun 2015, Tom mengizinkan perusahaan swasta mengimpor gula, Hindustan Times melaporkan. Sebenarnya impor gula seharusnya dilakukan oleh perusahaan negara alias BUMN.
Ia menjelaskan, Indonesia saat itu sedang mengalami surplus produksi gula. Oleh karena itu, Indonesia tidak perlu mengimpor gula dari negara lain. “Pada tahun 2015, produksi gula Indonesia sebesar 2,49 juta ton, sedangkan konsumsinya sebesar 2,12 juta ton,” tulis The Hindustan Times.
Selain itu, Pak Tom digambarkan oleh media sebagai mantan menteri perdagangan Indonesia dan mantan bankir yang merupakan wakil presiden tim Anis Baswedan yang memenangkan pemilihan presiden Indonesia pada Februari lalu.
“Lebang adalah manajer kampanye pada pemilihan presiden bulan Februari untuk Anees Baswedan, yang mencalonkan diri melawan pemenangnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang secara luas dipandang sebagai penerus pilihan Jokowi, yang mulai menjabat pada tanggal 20 Oktober,” Hindustan Times.
Ia mengungkapkan, sejak meninggalkan jabatannya pada tahun 2019, Pak Tom Lembang paling lantang menyuarakan kritik terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Setelah meninggalkan jabatannya pada tahun 2019, ia menjadi salah satu pengkritik paling gigih terhadap pemerintahan Jokowi,” tulis The Hindustan Times.