Jakarta, CNN Indonesia —
Pelatih Venesia Eusebio Di Francesco, yang juga melatih J.Edges, kembali menegaskan tekadnya untuk membangkitkan timnya dari keterpurukan setelah kalah 2-0 dari Atalanta pada laga kedelapan Liga Italia 2024/25.
Venesia saat ini berada di dasar klasemen dengan hanya meraih satu kemenangan dan satu gol dalam delapan pertandingan.
Meski kesulitan yang dihadapi, pelatih asal Italia itu tetap optimis dengan performa anak asuhnya. Ia percaya diri karena merasa tim masih hidup dan ia terus percaya dengan pekerjaan yang dilakukannya.
“Ini memberi saya keyakinan bahwa tim ini masih hidup dan terus percaya dengan kerja yang dilakukan. Kita tidak boleh putus asa, kita harus fokus pada tujuan akhir dan tidak membiarkan diri kita dipermalukan dengan apa yang terjadi,” ujarnya. . Ini Francesco.
Di Francesco mengaku timnya punya strategi tepat di awal pertandingan dengan memanfaatkan banyak kecepatan di area lawan. Namun kesalahan yang dilakukan para pemain dalam dua gol yang mereka kebobolan justru berujung pada kekalahan.
“Pendekatan kami dalam pertandingan itu benar. Kami memberikan banyak tekanan di area lawan, tapi kami dihukum karena kesalahan kami karena kebobolan dua gol,” kata Di Francesco usai pertandingan.
Pelatih berusia 54 tahun itu menegaskan, kedewasaan tim datang dari teknologi yang ada dalam permainan. Ia melihat timnya menciptakan beberapa peluang untuk mencetak gol, namun kurang memiliki determinasi di momen-momen sulit di depan gawang.
Di Francesco juga mengeluhkan timnya yang mempersulit diri mereka sendiri. Ia menekankan pentingnya perbaikan dalam hal keberanian dan konkretisasi di bidang ofensif.
Ingin segera pulih, Di Francesco dan timnya kini mengalihkan perhatian mereka ke pertandingan berikutnya melawan Monza.
Pelatih Jay Idzes dkk berharap timnya bisa menghentikan tiga kekalahan beruntun yang baru saja mereka hadapi dan memulai upaya keluar dari zona degradasi.
(afr/nva)