Jakarta, CNN Indonesia —
Iran mengeksekusi mata-mata yang diyakini bekerja untuk Israel dan pemimpin kelompok teroris, Jamshid Sharmehed, Senin pagi (28/10) waktu setempat.
Media pemerintah Iran, IRNA, memberitakan bahwa Sharmehed telah menjalani proses peradilan sebelum dieksekusi.
Mahkamah Agung Iran menjatuhkan hukuman mati pada Sharmehed pada bulan April lalu.
“Dia dihukum karena merencanakan serangan teroris pada tahun 2008 terhadap sebuah pusat keagamaan di kota Shiraz, provinsi Fars di Iran selatan,” kata IRNA.
Serangan itu menewaskan 14 orang dan menyebabkan sekitar 200 orang terluka.
Saat di pengadilan, Sharmehed melalui pengacaranya mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Ia juga menyebut lebih banyak melakukan aksi terorisme.
Sharmehed adalah kelompok Tondar (Thunder) yang disebut Iran sebagai teroris.
“Amerika Serikat secara resmi mendukung kelompok teroris Tondar, dan markas besar kelompok teroris ini berlokasi di Amerika,” kata pengacara tersebut dalam persidangan.
AS, lanjutnya, sudah berkali-kali menyatakan Tondar sebagai organisasi teroris melalui Interpol. Namun AS tidak berkutik dan mendukung kelompok tersebut.
Pengacara lain mengatakan pemerintah AS hanya memberikan dukungan finansial kepada Tondar dan membayar sejumlah besar uang kepada agennya di Iran.
Di akhir persidangan, Hakim Hosseinzadeh mengatakan seluruh terdakwa yang berada di luar negeri telah dipanggil secara resmi.
Namun para terdakwa, termasuk pemerintah dan pihak berwenang AS, belum memberikan tanggapan atau memilih pengacara.
Iran secara rutin menerapkan hukuman mati dan mengeksekusi orang-orang yang diyakini sebagai mata-mata yang bekerja untuk arkeologi, Israel. (adalah/bar)