Jakarta, CNN Indonesia —
Pengacara Otto Cornelis (O.C.) Kaligis menulis dua kali kepada Presiden Prabov Subjanto terkait kasus Jivasraya yang menimpa dirinya dan banyak korban lainnya.
Menurut Otto, surat-surat tersebut dikirimkan sebelum dan sesudah pelantikan Prabowo pada 13 dan 21 Oktober 2024.
“Kami sudah dua kali mengirim surat ke Pak Prabov, sebelum dan sesudah pengangkatannya. Sudah ada tanda terimanya,” ujarnya, Selasa (29/10) dalam debat media di kantornya, Jakarta.
“Sebelum tanggal 20 Oktober saya coba tulis surat (kepada Prabov), saya kirimkan ke Cartagena. Setelah tanggal 21 Oktober saya kirimkan ke Sekretariat Presiden,” imbuhnya.
Namun, dia mengatakan sejauh ini belum ada tanggapan terhadap surat-surat tersebut. Sebelumnya, surat yang dikirimkannya kepada Presiden ketujuh Joko Widodo (Joko) diklaim tak pernah mendapat tanggapan.
“Saya sudah menulis 23 surat kepada Presiden Jokowi, tidak ditanggapi, menuntut keadilan ditegakkan,” ujarnya.
OC Kaligis merupakan salah satu klien Jivasraia yang juga menjadi korban non-pembayaran. Diakuinya, tabungannya untuk asuransi dan belum dibayarkan sebesar Rp 35 miliar.
“Saya mohon kepada Pak Presiden untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tersebut, agar tabungan saya sebesar Rp 35 miliar dikembalikan,” kata O.C dalam suratnya kepada Prabov.
PT Asuransi Jivasraia (Persero) menjadi sorotan sejak 2018 atas kasus gagal bayar utang. Jumlahnya sekitar Rp802 miliar pada tahun 2018 dan meningkat menjadi Rp12,4 triliun pada akhir tahun 2019.
Hal ini terjadi akibat likuiditas perusahaan yang “menyeret”. Mau tidak mau perusahaan harus menunda pembayaran piutangnya hingga mendapat kritik dari pelanggannya.
Di sisi lain, permasalahan juga muncul karena perusahaan asuransi negara berinvestasi pada saham-saham yang “goreng”. Salah posisi ini membuat perseroan rugi Rp 10,4 triliun.
(11/Agustus)