Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto meminta para menterinya tidak membangun proyek penerangan pada masa pemerintahannya.
Prabowo diserahi tugas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk memastikan seluruh program dan kegiatan di seluruh kementerian dan lembaga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kaji ulang semua proyek, jangan ada proyek yang ringan-ringan. Semua fokus pada apa yang saya ungkapkan pada rapat konsultasi rakyat di hari pembukaan saya,” kata Prabowo pada sidang kabinet pertama di Gedung Negara, Jakarta. Rabu (23/10).
Prabowo menekankan, swasembada pangan harus menjadi prioritas Indonesia di tengah ketidakpastian lingkungan global.
“Kita harus menjamin kemampuan memberi makan rakyat kita,” katanya.
Di sisi lain, Prabowo menegaskan Indonesia harus mandiri energi. Ia bersyukur Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah sehingga sebaiknya menahan diri untuk tidak memanfaatkannya.
“Hilirisasi adalah kunci kesejahteraan, makanya saya imbau kepada Menteri Investasi, Menteri Investasi, Menteri ESDM dan sejumlah menteri lainnya, dengan dibantu oleh Menko Perekonomian dan Direktur Utama. Integrasi Nasional. .Dewan Ekonomi harus mempertimbangkan daftar proyek dalam program kami sesegera mungkin.”
Sekjen Partai Garindra ini meminta para menterinya berani dan tidak menyerah dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Dia berkata: “Jika Anda tidak senang dengan petugas di bawah Anda, laporkan, kami akan segera menggantinya. Banyak orang yang ingin mengabdi. Tidak ada yang kebal di sini.”
Dalam pidato pertamanya setelah resmi dilantik sebagai Presiden di Sidang Umum MPR, Minggu (20/10), Prabowo Subyanto menyinggung tentang pengorbanan rakyat kecil.
Prabowo meminta semua pihak mengingat pengorbanan rakyat kecil demi kemerdekaan Indonesia. Menurut Prabowo, kemerdekaan Indonesia diraih melalui pengorbanan manusia.
“Kita harus selalu memahami dan mengingat pengorbanan rakyat miskin kita, rakyat kecil yang memberi makan para pejuang,” kata Prabhu dalam pidatonya.
Prabowo mengatakan, petani dan nelayan adalah pihak yang menopang para pejuang kemerdekaan ketika negara, APBN, tidak memiliki dana untuk mendukung para pejuang dan pahlawan.
“Jangan lupa, waktu perang kita tidak punya anggaran, APBN, tentara kita tidak digaji, siapa yang memberi makan kita? Siapa yang memberi makan petani desa, nelayan,” ujarnya. (rzr/fra)