Jakarta, CNN Indonesia —
Dua faksi Palestina, Fatah dan Hamas, mengadakan pertemuan di Kairo, Mesir, pada akhir pekan. Pertemuan tersebut disebut-sebut membahas pembentukan komite bersama untuk mengatur Jalur Gaza.
Seorang pejabat senior Hamas dan seorang pejabat Palestina juga membahas kemungkinan gencatan senjata dengan Israel dan akses yang lebih besar terhadap bantuan kemanusiaan internasional, dikutip Reuters pada Minggu (11/3).
Seorang pejabat keamanan Mesir, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada Al Qahera News TV pada Sabtu (11/2) bahwa Mesir bermaksud bergabung dengan Palestina dengan menjadi penengah pertemuan antara Hamas dan Fatah di Kairo.
Pejabat itu mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk membentuk komite untuk mengelola Gaza pasca perang.
“Baik Fatah dan Hamas menghargai langkah Mesir untuk membentuk komite resmi, meskipun ada tantangan dalam isu-isu Palestina,” kata pejabat itu.
Sebelumnya, pembicaraan rekonsiliasi antara berbagai faksi Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, digelar di Beijing pada 21-23 Juli.
Mulai bulan lalu juga akan diadakan di Kairo. Namun pertemuan bulan lalu di Kairo ditunda hingga hari ini.
Perwakilan Hamas yang juga mewakili faksi di Beijing, Mousa Abu Marzook, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa deklarasi tersebut merupakan langkah bersejarah menuju rekonsiliasi dan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Di sisi lain, Israel yang wilayah pendudukannya mengelilingi Tepi Barat dan Gaza, menolak Hamas sebagai kelompok dominan di Gaza. Israel telah melakukan serangan udara dan darat di Gaza sejak Oktober 2023.
Sejak itu, lebih dari 43.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel. Baru-baru ini, Israel juga mengesahkan undang-undang yang melarang aktivitas Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Serangan Israel telah memaksa hampir seluruh penduduk di wilayah tersebut untuk mengungsi karena blokade yang sedang berlangsung, menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel juga menghadapi persidangan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakan brutalnya di Gaza.
(Reuters/Anak)