Jakarta, CNN Indonesia —
Penggunaan steroid telah menjadi topik diskusi selama beberapa waktu. Berdasarkan hal tersebut, kasus seorang anak kecil yang diberi steroid karena obesitas oleh perawatnya di Surabaya, Jawa Timur.
Steroid sendiri merupakan obat anti inflamasi dan anti inflamasi. Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi kesehatan.
Steroid diklasifikasikan ke dalam obat kompleks. Untuk itu, pelayanan sebaiknya dilakukan berdasarkan janji dokter dan untuk kondisi medis tertentu.
Sayangnya, tidak mudah untuk “sembuh” setelah menggunakan steroid. Pasalnya, penggunaan obat steroid seringkali menimbulkan efek samping, seperti lemak tubuh dan peningkatan tekanan darah serta gula darah.
“Beberapa orang bisa [sembuh dari efek samping steroid], tapi sulit juga ya,” kata dokter spesialis anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Agustini Utari dalam siaran pers online, Jumat (17/10).
Dalam beberapa kasus, efek samping obesitas bisa membaik secara bertahap. Anda bisa menurunkan berat badan. Namun, lanjut Agustini, tekanan darah tinggi dan gula darah membutuhkan waktu lama untuk kembali normal.
“Harus hati-hati [menggunakan steroid] karena sulit untuk pulih [efek sampingnya]. Apalagi kalau sampai ke tulang, waktu pemulihannya singkat, susah,” kata Agustini Tidak bisakah kamu berhenti? langsung.
Menurut Agustina, proses penghentian penggunaan steroid sebaiknya dilakukan secara bertahap. Berdiri terlalu cepat hanya akan membuat tubuh bingung dalam memberikan respons.
“Kalau berhenti tiba-tiba, kortisol yang hilang akibat pengobatan steroid tidak bisa langsung datang, harus ganti dulu,” kata Agustina.
Lamanya proses pemulihan steroid bergantung pada situasi masing-masing. Pemusnahan obat dilakukan dengan cara menurunkan dokter agar tubuh tidak bergetar. (kertas/ashar)