Jakarta, CNN Indonesia —
Ramadhan Sananta merespons aksi Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang meminta FIFA agar laga melawan Timnas Indonesia digelar di tempat netral.
Hal tersebut dilakukan BFA usai laga melawan Indonesia pada 15 Oktober 2024. Usai laga tersebut, netizen atau netizen Indonesia terlalu banyak mengutarakan kekesalannya di media sosial.
Salah satu ‘senjata’ yang digunakan BFA untuk mengirim surat ke FIFA adalah ancaman pembunuhan terhadap pemain dan pelatih. Menurut Sananta, tindakan Bahrain tidak pantas.
“Kami juga datang ke Bahrain untuk menghadapinya. Kalau tidak ada ruginya, kami sudah jauh-jauh melawan mereka tapi mereka tidak mau karena takut diserang. Itu alasannya,” kata Sananta.
Menurut Sananta, kelakuan netizen di media sosial menjadi kekuatan Timnas. Baginya, netizen tak akan bereaksi keras jika tidak ada kejadian mengecewakan di pertandingan tersebut.
“Ini yang menjadi kelebihan netizen Indonesia, tapi kalau ada konflik wasit tidak ada masalah kan? Akhir-akhir ini suporter Indonesia sangat emosional karena keputusan wasit tersebut,” ujarnya.
Laga Indonesia vs Bahrain akan berlangsung pada 25 Maret 2025. Ini merupakan laga kandang Indonesia, setelah sebelumnya tim Merah Putih bermain di Riffa, Bahrain.
Timnas Indonesia saat ini berada di peringkat kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan raihan tiga poin dari empat laga. Sedangkan Bahrain saat ini berada di peringkat keempat.
(perut/perut)