
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden terpilih Prabowo Subianto menggelar pertemuan dua hari pada Rabu (16-10) dan Kamis (10-17) calon anggota kabinet di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan tertutup ini terjadi setelah Pilpres 14 dan 15 Oktober yang dilancarkan Prabowo mengundang 108 orang calon menteri dan wakil menteri ke kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Hanya calon menteri Prabowo yang berjumlah 59 orang yang diperkirakan akan hadir pada hari pertama sosialisasi di Hambalang. Materi informasi tentang geopolitik, keberhasilan negara dan produk domestik bruto (PDB).
Hari ini, Kamis (17/10), Prabowo diperkirakan akan menggelar pertemuan calon wakil menteri dan kepala lembaga di tempat yang sama.
Materi yang disampaikan terkait kecerdasan buatan (AI), komunikasi, lapangan kerja masa depan, dan pemberantasan korupsi.
Direktur Eksekutif Kajian Kebijakan Nasional (KPN) Adib Miftahulis menilai pembinaan calon kabinet pemerintahan masa depan merupakan upaya Prabowo menyatukan misi seluruh calon menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga.
Adib menilai hal ini sangat penting bagi Prabowo karena Prabowo selalu menginginkan stabilitas politik di pemerintahannya. Dalam sambutannya, A. Prabowo akan berupaya menyatukan visi dan misi program serta janji tidak akan ada kudeta di masa depan pada kampanye Pilpres 2024.
“Ini sebenarnya yang ingin dibangun oleh Prabowo, dia tidak mau membeli atau mengoleksi kucing di dalam kandang,” kata Adib saat dihubungi fun-eastern.com, Kamis (17/10).
Adib mengatakan, dalam pertemuan ini, Prabowo berharap mendapat komitmen dari calon “pembantu” untuk menggarap agendanya.
Di sisi lain, dalam pengarahan kali ini, Prabowo juga sempat melihat kepribadian masing-masing calon kabinet. Dengan perkenalan awal tersebut, Adib yakin Prabowo tidak akan terbebani misalnya jika harus melakukan perombakan kabinet di tengah masa pemerintahannya.
“Seperti dalam tanda kutip, nota kesepahaman (MoU) sebenarnya itu,” ujarnya.
Nasehat dan Ancaman Prabow
Menurut Adib, Prabowo bisa menasihati dan mengancam mereka. Misalnya saja soal larangan penggunaan APBN untuk kepentingan pribadi.
Adib juga menilai materi informasi yang diberikan kepada calon menteri dan wakil menteri penting untuk program kerja Prabowo, serta situasi di banyak sektor di tanah air dan dunia.
Menurutnya, Prabowo akan menekankan kepada calon menteri dan wakil menteri bahwa gejolak geopolitik tidak mengganggu stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia.
Bahkan saat ini, Adib menilai ketentuan tersebut sangat penting bagi Prabowo yang berharap tidak ada masalah serius selama menjabat.
Saya kira itu sebabnya Prabowo khawatir janji-janji menjelang pemilu bisa cepat terealisasi, jelas Adib.
Adib, sebaliknya, tak sependapat jika Prabowo ingin menerapkan doktrin atau program kerja idealisme secara militeristik. Adib mengatakan hal tersebut karena pada tahun 2024 pada Jumat, 25 Oktober, calon kabinet juga harus berlatih di Akademi Militer Magellan (Akmil).
Adib menilai hal itu tidak terlalu diperlukan, karena calon menteri dan wakilnya haruslah orang-orang yang mampu, sehingga tidak perlu ada “trik” seperti itu.
“Prabowo pada dasarnya adalah seorang prajurit. Tapi pelatihannya di akademi militer menurut saya bukan suatu keharusan,” kata Adib.
Bahan untuk mengajukan pertanyaan penting kepada Prabowo
CEO Algebra Strategic, Arifki Chaniago, yang dihubungi terpisah, mengatakan, pilihan materi pengarahan yang diambil oleh Prabowo menunjukkan presiden terpilih ingin calon menteri dan wakil menteri fokus pada isu-isu tersebut.
Selain itu, kata dia, Prabowo juga ingin menyelaraskan pandangannya dengan calon pembantunya di kabinet. Prabowo berharap seluruh calon menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga dapat berkomitmen untuk mensukseskan pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan.
“Masalah yang dibicarakan adalah soal geopolitik, soal PDB, yang menunjukkan ini menjadi pembahasan serius bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan,” kata Arifki kepada fun-eastern.com, Kamis.
Selain itu, ia mengatakan bahwa Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan akan lebih memperhatikan dan menekankan aspek pertahanan dan keamanan Indonesia mengingat situasi geopolitik global yang semakin kacau.
Selain itu, Prabowo sejak awal menginginkan stabilitas pemerintahannya, salah satu yang terpenting adalah politik. Oleh karena itu, Prabowo berupaya merangkul semua pihak untuk menghindari terbentuknya partai oposisi.
“Tentu beliau membaca beberapa agenda yang cukup penting, sebagian besar bersifat geopolitik, yang akan mempengaruhi politik dalam negeri juga,” ujarnya.
Tak hanya dari sisi pertahanan, menurut Arifki, kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan juga menjadi perhatian besar bagi Prabowo, serta para pemimpin negara lainnya. Sebab di era kecanggihan teknologi saat ini, misinformasi bisa menyebar dari segala arah dan misalnya bisa merugikan Prabowa.
Selain itu, dalam Pengarahan tersebut, Prabowo menekankan komunikasi dengan tim media dan peluang kerja di masa depan, yang penting untuk situasi saat ini dan peluang di masa depan.
Arifki menilai, sebenarnya Prabowo ingin mempersiapkan calon menteri dan wakil menteri untuk bekerja dalam koridor yang sejalan dengan visi dan misinya di pemerintahan.
“Pak Prabowo juga ingin menyampaikan kepada para calon menteri agar tidak ada menteri yang salah dalam mengutarakan atau mengutarakan pemikirannya untuk dan di balik apa yang ada dalam agenda Prabowo-Gibran,” kata Arifki.
“Agenda pribadi itu tidak masuk ke sana, jadi menurut saya itu sah-sah saja dalam membangun tim yang kuat,” tambahnya.
(khr / anak)