Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Layanan Umum Negara (PSA) merinci tiga tahap mutasi PNS di 48 kementerian era Presiden Prabowo Subianto.
Plt Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto memperkirakan ada 229.901 Pegawai Negeri Sipil (ASN) yang perlu dimutasi. Hal ini disebabkan adanya pemisahan beberapa kementerian, serta hilangnya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang dipimpin oleh Luhut Binsar Panjitan.
“Sesuai Perpres Nomor 139 Tahun 2024, BKN sedang melakukan pemetaan pegawai di instansi tersebut. Selain itu, akan dilakukan koordinasi antara BKN, Kemenpan RB, dan instansi pemerintah,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi (Reiker). . DPRK RI II di Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Pada tahap pertama, Haryomo mengatakan BKN akan menerbitkan daftar ASN yang akan dimutasi. Hal ini dijelaskan secara rinci pada bagian Eselon I dan Eselon II yang mengacu pada nomenklatur Perintah Presiden tentang Badan.
Kedua, BKN akan meminta kementerian/lembaga (K/L) terkait untuk memverifikasi dan menyetujui daftar ASN yang diterbitkan BKN. Hal ini dilakukan melalui Sistem Informasi Kepegawaian Negara (SIASN).
Ketiga, informasi pegawai ASN yang akan dimutasi berdasarkan informasi pegawai yang tersimpan di database BKN. Apabila ada pegawai yang tidak terdaftar dan tidak terupdate, maka instansi harus memperbaruinya, tegasnya. . .
Haryomo juga menegaskan, pihaknya telah menciptakan fungsi transmisi ASN dalam layanan SIASN. Dijelaskannya, ada lima mekanisme yang terlibat dalam fungsi ini.
Rincian mekanisme mutasi ASN ke kementerian baru melalui SIASN:
1. Menampilkan data ASN hasil peta BKN2. Instansi induk melakukan verifikasi terhadap ASN yang akan dipindahkan ke instansi yang ditunjuk 3. Instansi induk memberikan persetujuan dan persetujuan. Dikirim melalui sistem BKN4. Pengajuan ke BKN 5. Perintah transfer dapat diunduh di instansi/ASN
(sfr/sfr)