Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Indonesia Joko Widodo (Djakowi) menyebut pencopotan Budi Gunawan dari jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan permintaan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan di kabinetnya.
Alih-alih Budi Gunawan, nama Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra dicalonkan sebagai calon Kepala BIN verifikasi kelayakan dan kepatutan di DPRK.
“Kami juga sudah bicara dengan Pak Prabowo, itu atas permintaan Pak Prabowo,” kata Jokowi usai peresmian Tol Indrapura dan Tol Bayung Lencir di Asahan, Sumatera Utara, Rabu (16/10).
Jokowi menambahkan, proses pemberhentian tersebut hanya bersifat administratif. Sebab penerus Budi, Wakil Menteri Pertahanan Mohammad Herindra, akan dilantik bersamaan dengan para menteri di kabinet pemerintahan berikutnya.
Karena Kepala BIN baru akan dilantik bersama menteri pada 21 Oktober, itulah yang terjadi, ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menunjuk Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Kepala BIN baru menggantikan Budi Gunawan.
Pengangkatan Herindra Jokava tertuang dalam Surat Presiden R51 tertanggal 10 Oktober tentang Peninjauan Kembali Permohonan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN.
Herindra saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan. Jabatan tersebut dijabatnya sejak dilantiknya J Kokovi pada 23 Desember 2020.
DPR juga sedang melakukan pemeriksaan kebugaran terhadap Herindra sebagai calon Kepala BIN siang ini.
Tiga Wakil Ketua DPR yakni Sufmi Dasko Ahmed, Saan Mustopa, dan Kukun Syamsuriya menyambut dan mengantar Herindra sebagai calon Kepala DPR BIN RI di tempat yang layak dan terverifikasi dengan baik.
(anak-anak/anak-anak)