Jakarta, CNN Indonesia —
Tingkat kemiskinan di Palestina melonjak 74,3%, dua dampak perang dengan Israel.
Hal itu terungkap dalam laporan UNDP yang dirilis pada Selasa (22/10). UNDP adalah badan pembangunan PBB.
“Dampak langsung perang tidak hanya terbatas pada hancurnya bangunan fisik, tapi juga tingkat kemiskinan, korban jiwa dan hilangnya nyawa. Ini sangat penting,” kata Ketua UNDP Achim Steiner, Rabu (23/10). . ).
Dia menegaskan bahwa “sangat jelas dari penilaian sosial dan ekonomi bahwa tingkat kerugian (akibat serangan Israel) telah menghalangi Palestina selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, dalam jalur pembangunannya.”
Program Pembangunan PBB memperkirakan angka kemiskinan di Palestina akan mencapai 38,8% pada akhir tahun 2023.
Namun, 2,61 juta warga Palestina jatuh ke dalam kemiskinan tahun ini. Orang-orang miskin ini berarti 4,1 juta warga Palestina kini hidup dalam kemiskinan.
Di sisi lain, tingkat pengangguran di wilayah Palestina akan meningkat pada tahun 2024 menjadi 49,9 persen. Selama periode ini, PDB mengalami penurunan sebesar 35,1 persen akibat krisis.
Steiner pun menyampaikan kabar duka lainnya. Dia mengatakan jika bantuan kemanusiaan diberikan setiap tahun, perekonomian Palestina tidak akan kembali ke tingkat sebelum krisis.
Selain itu, studi Program Pembangunan PBB menunjukkan bahwa bom Israel meninggalkan 42 juta ton puing di Gaza. Hal ini diyakini sangat berbahaya dan menimbulkan bahaya kesehatan yang serius.
PBB mengutip laporan korban perang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di wilayah yang dikuasai Hamas. 42.603 orang tewas dalam pemboman dan serangan darat Israel, sebagian besar adalah warga sipil.
(Minggu/Agustus)