Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan Indonesia tidak lagi mengimpor sampah plastik pada tahun 2025. Ia menegaskan impor sampah plastik akan berakhir pada tahun ini.
“Kementerian LHK tidak akan merekomendasikan impor sampah plastik, titik. Jadi tidak ada lagi impor sampah plastik. Berakhir tahun ini,” kata Hanif di sekitar Kali Cipinang, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Jumat. (1) /11).
Hanif mengatakan, sampah plastik domestik di Indonesia sudah sangat besar. Kini, kata dia, tugas yang tersisa adalah membersihkan sampah yang menumpuk.
“Coba saja dibersihkan, disortir,” ujarnya.
Indonesia masih mengimpor sampah untuk kelompok kertas dan plastik belakangan ini. Berdasarkan database statistik perdagangan komoditas PBB (UN Comtrade), pada tahun 2022 volume impor sampah plastik Indonesia mencapai lebih dari 194.000 ton.
Permasalahan impor sampah plastik kerap menjadi sorotan dan kritik berbagai pihak. Limbah ini berdampak pada sumber air, kualitas udara dan kesehatan masyarakat setempat.
Renovasi Adipura
Terkait hal tersebut, Hanif menyatakan Kementerian Lingkungan Hidup akan mengkaji unsur penilaian penghargaan Adipura. Adipura merupakan penghargaan bagi kota-kota di Indonesia yang berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Ia mengatakan, indikator penilaian sampah dalam penghargaan Adipura hanya 30 persen. Ia memastikan akan menaikkan indikator penilaian menjadi 70-75 persen.
Selebihnya politik. Selama ini komponen sampah hanya bernilai 30 persen dari bobotnya. Tentu banyak yang tidak sehat dengan komposisi evaluasi seperti itu, kata Hanif.
“Hanya yang mengisi sampah 75 persen saja yang boleh mendapat Adipura,” imbuhnya.
Ia mengatakan, upaya mengkaji penilaian Adipura harus dibangun karena pemerintah daerah justru diminta masyarakat untuk menjaga lingkungan.
“Kami ingatkan lewat indikator. Jadi indikator itu alat ukurnya jelas. Jadi bisa dibaca semua orang,” ujarnya. (rzr/tsa)