Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden terpilih Prabowo Subianto bergerak cepat membentuk kabinet pemerintahan menjelang pelantikannya pada 20 Oktober.
Prabowo mengungkapkan, banyak menteri yang nantinya akan kembali bekerja di kabinet Presiden Joko Widodo.
“Bahkan ketika saya sedang membentuk kabinet, saya melihat banyak menteri yang datang, ya, yang ada di kabinet saat ini juga banyak,” kata Prabowo dalam acara BNI Investor Daily Summit di Jakarta, Rabu (9). /10).
Menteri Energi dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pun mengisyaratkan sejumlah menteri perekonomian akan tetap dipertahankan di kabinet Prabowo-Jibran di bawah kepemimpinan Jokowi.
“Kalau percaya Tuhan, menteri perekonomian tetap menteri yang lama,” kata Bahlil.
Sejumlah menteri perekonomian era Jokowi juga tiba di kediaman Prabowo di Jalan Kertanigra IV, Jakarta Selatan kemarin sore, Senin (14/10). Nama lain yang hadir antara lain Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan, Menteri Energi dan Tenaga Kerja Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita (Golkar).
Disusul kemudian oleh Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhovino, Menteri BUMN Eric Thohar, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahiyo Tringuno ., Menteri Perekonomian Erlinga Hartartu, dan Menteri Keuangan Sri Maliani.
Pemilihan menteri di kabinet Prabowo sudah jelas karena akan mempengaruhi setiap kebijakan yang diambil, khususnya di bidang perekonomian. Pemilihan menteri perekonomian seperti Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri BUMN, dan Menteri Energi dan Mineral (ESDM) tentu akan mempengaruhi arah perekonomian Indonesia ke depan.
Lalu Menteri Perekonomian era Jokowi manakah yang sebaiknya tidak masuk dalam kabinet Prabowo?
Niel Al-Hada, Direktur Ekonomi Pusat Studi Ekonomi dan Hukum, menilai menteri-menteri yang sebaiknya tidak masuk dalam kabinet Prabowo termasuk Erlanga Hartarto, Zulkifli Hassan, dan Bahlil Lahadalia. Terkait Erlinga dan Zolhas, keduanya dinilai gagal mencegah pembelian barang asal China masuk ke jalan-jalan Indonesia tanpa hambatan.
Permendag Nomor 8 Tahun 2024 menjadi bukti mudahnya impor barang ke dalam negeri, kata Nilul kepada fun-eastern.com.
Menurut Nilul, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Ketentuan Impor kerap dituding menjadi penyebab impor dan merugikan industri TPT dalam negeri. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebut Permendag 8/2024 menambah nafas baru bagi produk tekstil China untuk menjajah Indonesia.
Sebab, aturan ini menghilangkan pertimbangan teknis (Pertek) impor pakaian jadi. Setelah peraturan tersebut terbit, barang impor dari China membanjiri Indonesia seperti tsunami.
Tak hanya itu, Neelul juga menilai Erlinga telah membuktikan tidak mampu mengatasi permasalahan kenaikan harga pangan, termasuk beras. Selain itu, data beras juga tidak jelas sehingga permasalahan harga beras semakin serius.
Sementara terkait Bahlil, ia menilai kinerja Ketua Umum Partai Golkar itu kurang memuaskan karena merusak isu lingkungan hidup dan lokal selama menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM. Ia mengatakan, hal ini tercermin dari tingginya rasio inkremental capital output (ICOR) Indonesia.
Sebagai informasi, ICOR menunjukkan seberapa besar tambahan investasi yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB). Jika ICOR rendah maka efisiensi investasi meningkat.
Ukuran ini menunjukkan berapa banyak tambahan uang yang dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB). Jika ICOR rendah maka efisiensi investasi meningkat. Sebaliknya, jika ICOR tinggi maka investasi yang dilakukan akan berdampak kecil atau bahkan tidak berdampak sama sekali.
Nilul mengatakan, salah satu bukti kurang bagusnya kualitas investasi yang masuk adalah permasalahan pembangunan Rampang Eco City, salah satu PSN yang banyak digarap Presiden Jokowi.
Pembangunan lokal berada dalam kekacauan. Alasannya, warga tak mau menyerahkan tanahnya agar pekerjaan itu bisa terlaksana.
“Permasalahan Rampang ini menjadi bukti bahwa Bahlil telah melanggar prinsip-prinsip investasi pendapatan yang menurutnya telah mencapai target. ICOR selalu dinilai terlalu tinggi, sehingga menjadi masalah tidak efisiennya investasi dan menjadi masalah bagi lingkungan dan masyarakat setempat,” dia menambahkan.
Bersambung di halaman berikutnya…