Jakarta, CNN Indonesia –
Elon Musk berjanji akan memberikan hadiah sebesar US$1 juta (sekitar Rp 15,4 miliar) setiap hari hingga pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang kepada semua orang. Orang-orang yang menandatangani petisi online mendukung konstitusi negara tersebut.
Dilansir Reuters, hal itu langsung dibuktikan dengan pemberian cek sebesar US$1 juta kepada peserta yang menghadiri acara penggalangan dana PAC untuk pendukung Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump, pekan lalu di Pennsylvania.
“Korban” yang menerima cek dari Musk adalah seorang pria bernama John Dreher.
“Ngomong-ngomong, John tidak tahu. Selamat datang,” kata Musk sambil menyerahkan cek itu kepada Dreher.
Hadiah tersebut disebut-sebut merupakan langkah terbaru Musk dalam menggunakan kekayaannya untuk merayu para pendukung Trump. Trump saat ini berkampanye pada pemilu presiden AS 2024 melawan petahana Partai Demokrat, Wakil Presiden AS saat ini Kamala Harris.
Elon Musk sendiri sudah lama dikenal sebagai salah satu pendukung setia Trump. Musk bahkan mendirikan PAC America, sebuah organisasi politik untuk mendukung kampanye Trump.
Dalam acara penggalangan dana yang diadakan PAC pada Sabtu (19/10), Musk mengatakan jika Harris menang, itu akan menjadi “pemilu terakhir” yang berarti tidak akan ada lagi AS.
Petisi yang diminta Musk untuk ditandatangani oleh masyarakat berbunyi: “Amandemen Pertama dan Kedua menjamin kebebasan berbicara dan hak untuk memanggul senjata. Dengan menandatangani di bawah ini, saya menyatakan dukungan saya terhadap Amandemen Pertama dan Kedua.”
Gubernur Pennsylvania, Josh Shapiro, Minggu (20/10) mengatakan dalam sebuah acara di stasiun televisi NBC bahwa ia prihatin dengan langkah Trump.
Menurutnya, hal itu adalah “sesuatu yang tidak boleh diabaikan oleh polisi”.
Shapiro mengatakan para ahli hukum pemilu menunjuk pada berbagai ketentuan undang-undang federal yang melarang pembayaran tunai kepada pemilih, termasuk apa yang dilakukan Musk pada hari Sabtu.
Dia memperingatkan bahwa membayar orang untuk membujuk atau memberi penghargaan kepada mereka agar memilih atau mendaftar adalah kejahatan federal.
“Kejahatan dilarang. Pembatasan ini tidak hanya mencakup pengeluaran uang, tetapi juga jenis kemenangan tertentu seperti alkohol atau tiket lotre, sesuai dengan usulan Departemen Kehakiman untuk penipuan pemilu,” kata Shapiro pada konferensi pers yang dikutip Reuters.
Sekadar informasi, aktivitas akhir pekan lalu di Harrisburg merupakan aktivitas ketiga Musk dalam beberapa hari terakhir di Pennsylvania. Bos Tesla dan Space X itu mendorong para pendukungnya untuk memilih lebih awal dan meminta orang lain melakukan hal yang sama.
(Reuters / Anak-anak)