Jakarta, CNN Indonesia –
Militer Israel mengatakan pihaknya menghancurkan empat peluncur rudal S-300 Iran buatan Rusia dalam serangan pada bulan April dan Oktober.
Menurut Fox News, militer menghancurkan satu pembom pada bulan April dan tiga lainnya pada bulan Oktober.
Fox News mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan tanpa menyebut nama: “Sebagian besar pertahanan udara Israel telah hancur.”
Badan tersebut juga mengutip panggilan telepon internal dari Amos Hochstein, penasihat senior Presiden AS Joe Biden untuk urusan Timur Tengah, di mana dia mengatakan bahwa Iran rentan terhadap serangan udara.
Selain Fox News yang dilansir Times of Israel, Wall Street Journal juga memberitakan hal serupa, yakni sistem S-300 milik Iran sudah tidak beroperasi lagi.
Pada tanggal 27 Oktober, Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran setelah Teheran menembakkan rudal balistik dan jelajah ke Israel pada tanggal 1 Oktober.
Serangan balik Israel menargetkan berbagai fasilitas militer Iran, termasuk fasilitas produksi drone dan fasilitas produksi rudal jarak jauh.
Menurut Israel, serangan itu menyebabkan kerusakan parah yang memerlukan waktu setidaknya satu tahun untuk memperbaikinya.
Sementara itu, Israel dilaporkan merencanakan serangan kedua setelah serangan 19 Oktober terhadap rumah pribadi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Serangan itu menghantam jendela kamar Netanyahu dan menyebabkan kerusakan pada taman di sekitar rumah. (Balq/membaca)