Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mulai melakukan pemungutan suara terhadap PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga (PN) Semarang, Jawa Tengah.
Bank swasta terbesar di Indonesia adalah debitur terbesar raksasa tekstil tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan Sritex Juni 2024, utang Sritex kepada bank swasta terbesar Tanah Air sebesar $82 juta atau Rp 1,29 triliun (kurs Rp 15.744 per dolar).
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn menjelaskan pihaknya akan menghormati putusan hukum pengadilan niaga serta langkah kasasi yang dilakukan Sritex terkait pailit tersebut.
“BCA juga mengapresiasi langkah hukum kasasi yang diajukan debitur dimaksud (Sritex),” kata Hera dalam keterangan resmi, Senin (28/10).
Menurut dia, BCA terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk kurator yang ditunjuk pengadilan.
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex yang kini berstatus pailit tercatat memiliki utang kepada 28 bank, termasuk PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2024, utang Sritex ke bank swasta terbesar di Indonesia itu sebesar USD 82 juta atau Rp 1,29 triliun (kurs Rp 15.744 per dolar AS).
Tak hanya BCA, Sritex juga memiliki utang ke bank lain antara lain State Bank of India, Cabang Singapura, Citibank N.A., Indonesia, PT Bank Muamalat india, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Kemudian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, Standard Chartered Bank, PT Bank Permata Tbk, PT Bank China Construction Indonesia Tbk, PT Bank DKI dan Emirates Bank NBD.
Total utang Sritex mencapai USD 1,6 miliar atau Rp 25 triliun. Utang Sritex dibagi menjadi utang jangka pendek sebesar $131,42 juta dan jangka panjang sebesar $1,47 miliar. Utang tersebut didominasi oleh utang perbankan dan obligasi.
Utang Sritex lebih besar dibandingkan asetnya. Total aset perseroan tercatat hanya 653,51 juta dollar AS atau sekitar Rp 10,12 triliun.
Berikut daftar 28 bank yang berhutang ke Sritex:
1. PT Bank Central Asia Tbk USD 82 juta2. State Bank of India, Cabang Singapura USD 43 juta3. PT Bank QNB Indonesia Tbk USD 37 juta4. Citibank N.A., Indonesia USD 36 juta5. PT Bank Mizuho Indonesia USD 34 juta6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk USD 33 juta7. PT Bank Muamalat Indonesia USD 25 juta8. PT Bank CIMB Niaga Tbk 25 juta USD9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk 25 juta USD10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah USD 24 juta11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk USD 24 juta12. MUFG Bank Ltd AS 24 juta $13. Bank of China (Hong Kong) Terbatas USD 22 juta14. PT Bank KEB Hana Indonesia USD 22 juta
15. Taipei Fubon Commercial Bank Co, Ltd USD 20 juta16. Woori Bank Cabang Singapura US$20M17. Standard Chartered Bank USD 20 juta18. PT Bank DBS Indonesia USD 18 juta19. PT Bank Permata Tbk 17 juta US$20. PT Bank China Construction Indonesia Tbk USD 15 juta21. PT Bank DKI 9,1 juta US$22. Emirates Bank NBD 9 juta US$23. ICICI Bank Ltd Cabang Singapura 7 juta US $24. PT Bank CTBC Indonesia 7 juta US$25. Deutsche Bank AG USD 6,9 juta26. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 5 juta US$27. PT Bank Danamon Indonesia Tbk USD 4,5 juta28. PT Bank SBI Indonesia USD 4,4 juta.
(pta/sfr)