Jakarta, CNN Indonesia –
Mundurnya tim U17 Lebanon dari kualifikasi Piala Asia U17 2025 dinilai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi merugikan tim U17 Indonesia.
Faktanya, tim Indonesia U-17 dan Lebanon U-17 tidak berada satu grup di babak kualifikasi Piala Asia U-17 2025 yang disebut Indonesia U-17, berada di Grup G, sedangkan Lebanon. U17 berada di Grup H.
Namun dengan mundurnya Lebanon, terjadi perubahan mekanisme penilaian runner-up terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 saat ini Grup G berisi empat tim, sedangkan Grup H hanya berisi tiga tim.
Selanjutnya, hasil pertandingan melawan tim peringkat terakhir babak penyisihan grup tidak dihitung untuk menciptakan keseimbangan antara Grup H dengan grup lainnya. Karena itu, tim U-17 Indonesia harus bekerja keras untuk lolos ke Piala Asia U-17 2025.
Meski begitu, Yunus yakin tim U17 Indonesia yang dilatih Nova Arianto bisa menunjukkan kualitasnya. Harapannya, Indonesia bisa menjadi juara Grup G sehingga bisa lolos ke Piala Asia U-17 2025, apapun hasil grup lainnya.
“Kami bersama Kuwait dan Australia, tapi kami tetap optimis. Insya Allah kemarin kita lihat di AFF mereka berlaga di Australia dan kemudian mereka masih punya 10 pemain untuk bersaing.”
“Kami masih optimistis anak-anak Pelatih Nova bisa melampauinya. Kita tahu ada perubahan dalam penilaian pemeringkatan, termasuk klasifikasi atau tidak pada dua klasifikasi terbaik,” kata Yunus di Jakarta, Senin (21/10).
Timnas U-17 Lebanon memutuskan mundur dari Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 karena sedang terjadi perang di negaranya. Mereka tidak bisa mengirimkan tim karena ketegangan antara kelompok militer Hizbullah dan Israel yang selama ini saling serang.
Tim U-17 Indonesia sendiri tergabung di Grup G, bersama tuan rumah Kuwait, Australia, dan Kepulauan Mariana Utara. Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 akan berlangsung pada 23-27 Oktober.
(perut/hari)