Jakarta, CNN Indonesia —
Negara-negara Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) mengatakan bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan militer ke Rusia.
Juru bicara NATO Farah Dakhlallah mengatakan upaya tersebut akan meningkatkan konflik antara Rusia dan Ukraina.
“Aliansi telah mengkonfirmasi bukti pengerahan tentara DPRK di Rusia. Jika tentara ini diperintahkan untuk berperang di Ukraina, hal ini akan menandai peningkatan signifikan dukungan Korea Utara terhadap perang ilegal Rusia dan akan menjadi tanda lain dari kerugian signifikan Rusia. Frontline , kata Farah dalam keterangan yang dirilis Rabu (23/20), lapor AFP.
Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan sebelumnya menuduh pemerintahan Kim Jong Un mengirimkan 1.500 tentara Korea Utara ke Rusia untuk mempersiapkan perang di Ukraina.
Pengiriman ribuan tentara dipandang sebagai langkah pertama Korea Utara untuk bergabung dengan Moskow dalam invasi ke Ukraina.
Negeri Pertapa diduga mengangkut pasukan tempurnya dengan tujuh kapal Rusia pada awal Oktober. NIS mengatakan ketujuh kapal tersebut sebelumnya telah menjalani pemeriksaan khusus oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
“Pesawat angkut besar Rusia juga sering melakukan perjalanan antara Vladivostok dan Pyongyang,” demikian pernyataan resmi NIS pada Jumat (18/10) dilansir CNN.
Komentar tersebut muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali memperingatkan bahwa meningkatnya aliansi antara Rusia dan Korea Utara dapat menyebabkan keterlibatan militer Korea Utara dalam perang tersebut.
“Menurut intelijen yang saya miliki, mereka sedang mempersiapkan 10.000 tentara, berbagai pasukan, pasukan darat, dan personel teknis,” kata Zelenskiy pada KTT NATO di Brussels, Belgia, Kamis (17/10).
“Kita tahu sekitar 10.000 tentara Korea Utara sedang bersiap untuk (mulai) berperang melawan kita. Ini masalah yang sangat mendesak, saya sudah mendiskusikannya dengan Amerika Serikat, saya sudah mendiskusikannya dengan semua pemimpin,” tambahnya. (gas/kembali)