Jakarta, CNN Indonesia —
Israel sekali lagi menunda peluncuran serangan balik terhadap wilayah tertentu di Iran.
Penundaan tersebut diyakini akibat bocornya dokumen Pentagon mengenai rincian rencana penyerangan Israel terhadap negara musuhnya.
Outlet media Israel The Times of Israel melaporkan bahwa Tel Aviv khawatir Iran dapat memprediksi jenis serangan yang akan dilakukan Israel, meskipun targetnya tidak disebutkan dalam dokumen yang bocor.
Sumber resmi Israel mengatakan kepada saluran tersebut bahwa Tel Aviv akan mengembangkan rencana serangan alternatif, namun harus melakukan latihan simulasi sebelum melanjutkan.
“Kebocoran dokumen AS menunda rencana penyerangan hingga diperlukan perubahan strategi dan komponen khusus. Akan ada serangan balik, namun akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan,” kata pejabat itu anonim, dikutip Times of Israel.
Sebelumnya, dokumen Pentagon pertama kali bocor di aplikasi jejaring sosial Telegram dan kemudian disiarkan di seluruh saluran Telegram Iran.
Biro Investigasi Federal (FBI) menyatakan sedang menyelidiki penyebab bocornya dokumen Pentagon.
Iran menyatakan sedang mempersiapkan serangan balik Israel setelah Teheran meluncurkan sekitar 200 rudal yang berhasil mengenai sasaran di pangkalan udara Israel pada 1 Oktober.
Serangan itu menyebabkan warga Israel melarikan diri dan berlindung di benteng pertahanan. Rudal tersebut menyebabkan kerusakan pada pangkalan militer dan pemukiman sipil.
Iran menegaskan serangan dengan ratusan rudal balistik dan hipersonik merupakan respons terhadap serangan Israel di Lebanon yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Isi dokumen rahasia Pentagon bocor
Sementara itu, bocoran dokumen Pentagon terkait rencana serangan balik Israel dipublikasikan di media sosial.
Dokumen bertanggal 15 dan 16 Oktober itu mulai beredar secara online pada Jumat (17/10) lalu setelah diunggah ke aplikasi perpesanan Telegram oleh akun alias “Middle East Spectator”.
Dokumen intelijen tersebut diberi tanda “sangat rahasia” dan memiliki tanda yang menunjukkan bahwa dokumen tersebut hanya dimaksudkan untuk dilihat oleh Amerika Serikat dan sekutu “Lima Mata”, termasuk Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris.
Dokumen rahasia yang bocor menggambarkan persiapan nyata Israel untuk menyerang Iran.
CNN tidak secara langsung mengutip atau memperlihatkan dokumen tersebut.
Salah satu dokumen, yang dilaporkan dikumpulkan oleh Badan Intelijen Geospasial Nasional AS, mengatakan rencana tersebut melibatkan Israel yang memindahkan amunisi.
Dokumen lain mengatakan dokumen itu diperoleh dari Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dan menggambarkan latihan Angkatan Udara Israel yang melibatkan rudal udara-ke-darat, yang juga dipandang sebagai persiapan serangan terhadap Iran.
Tidak jelas bagaimana dokumen tersebut diketahui publik, atau apakah dokumen tersebut diretas atau sengaja dibocorkan.
Amerika Serikat sudah sangat waspada terhadap peretasan yang dilakukan Iran. Intelijen AS memperingatkan pada bulan Agustus bahwa Iran telah meretas dokumen milik tim kampanye calon presiden AS Donald Trump. (baca/baca)