Jakarta, CNN Indonesia —
Militer Israel mengatakan telah menangkap seorang pelaut yang diklaim sebagai komandan Hizbullah dalam penggerebekan di Lebanon.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB terkait pencurian di kota Batroun.
“Angkatan Bersenjata Lebanon dan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) sedang menyelidiki serangan ini,” kata juru bicara Mikati.
Seorang pejabat militer Israel mengkonfirmasi keterlibatan militer dalam serangan itu.
“Seorang pejabat senior Hizbullah, yang merupakan ahli di bidangnya, telah ditangkap,” kata seorang pejabat militer Israel kepada AFP, Minggu (11/03).
Menurutnya, komandan Hizbullah dibawa ke wilayah Israel untuk diselidiki.
Kantor berita Lebanon melaporkan, pasukan militer tak dikenal menyerang dari arah pantai Batroun, selatan Tripoli, Jumat dini hari (01/11).
“Pasukan tiba di sebuah vila dekat pantai dengan seluruh senjata dan perlengkapannya, menculik seorang pria Lebanon… dan berangkat ke laut lepas dengan speedboat,” kata seorang saksi mata.
Seorang kenalan pria yang “diculik” tersebut mengidentifikasi dia sebagai mahasiswa di Institut Sains dan Teknologi Maritim (MARSATI), sekolah pelatihan maritim utama Lebanon.
“Dia secara paksa dibawa ke sebuah pusat mahasiswa di dekat institut tersebut. Dia tinggal di kota Qmatiyeh yang mayoritas penduduknya Syiah, lebih jauh ke selatan,” kata kenalan tersebut, yang menolak menyebutkan namanya.
“Dia sedang berlatih untuk menjadi kapten kapal,” tambah sumber itu kepada AFP.
Kota Batroun yang mayoritas penduduknya beragama Kristen relatif terhindar dari perang antara Israel dan Hizbullah yang berdampak pada Lebanon selatan, pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa timur.
Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 1.900 orang di Lebanon sejak dimulai pada 23 September.
Militer Israel melaporkan bahwa 38 tentara telah tewas dalam kampanye Lebanon sejak operasi darat dimulai pada 30 September. (tim/adalah)