Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Komunikasi dan Digital (MENCOMDG) Muttya Hafid mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan memberhentikan pegawai lain yang diduga terlibat pelanggaran perjudian online.
Meutya mengatakan pihaknya kini telah menskors 11 pegawai yang diduga terlibat dan polisi telah menetapkan mereka sebagai tersangka.
“Kami juga sudah menonaktifkan 11 nama yang sudah terverifikasi. Artinya nama-nama yang memang disita polisi, kami belum tahu nama pastinya, yang diketahui dari polisi. Yang terverifikasi pasti AB yang punya tanda tangannya sama, jadi harus verifikasi dulu,” ujarnya.
Meski demikian, timnya tidak menutup kemungkinan ada pegawai lain yang akan dinonaktifkan jika ikut serta dalam kasus tersebut.
“Saat ini yang tidak aktif ada 11 orang, namun tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi yang tidak aktif,” jelas Meutya.
Sejauh ini, polisi telah menetapkan 16 orang sebagai tersangka kasus perjudian online. Dari jumlah tersebut, 12 orang merupakan pegawai ComDigi dan sisanya merupakan warga sipil.
Menurut Mutia, jika polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap orang-orang tersebut, timnya akan menskors 11 pegawai yang diduga terlibat kasus perjudian online tersebut.
“Jika sudah lewat 7 hari dan surat perintah penangkapan sudah resmi dikeluarkan, maka PNS tersebut bisa kami skorsing,” ujarnya.
Polisi sebelumnya telah menangkap beberapa orang karena keterlibatannya dalam perjudian online. Beberapa di antaranya adalah staf ComDigi dan staf ahli.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Combes Ade Ari Shyam Indradi menjelaskan, para tersangka yang terlibat awalnya berwenang memeriksa dan memblokir situs Judol. Namun kekuasaan ini disalahgunakan.
Ade Ari juga menyebutkan, dalam aksinya mereka juga menyewa gedung yang digunakan sebagai kantor. (mnf/dmi)