Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Informasi dan Komunikasi Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengaku akan bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk perusahaan media, untuk turut serta mengakhiri kebiasaan berjudi online.
Pak Meutya memastikan pihaknya sedang bekerja sama dengan lembaga terkait lainnya untuk mengusut permasalahan ini. Mereka berasal dari PPATK, OJK, Lembaga Perbankan hingga Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
Artinya, kami sudah membantu PSE dan OJK untuk perbankan. Penggeledahan tidak bisa hanya dilakukan di Kementerian Kominfo, kata Meutya saat rapat komisi DPR, Selasa (5/11).
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, partainya tidak ada niat untuk mencampuradukkan atau menuduh pihak lain. Namun mereka mengatakan karena organisasi mereka sudah dimulai, masalah ini harus diselesaikan.
Dia juga secara terbuka menyatakan bahwa penangkapan penjudi online tidak hanya terjadi di sekolahnya setelah 11 staf menjadi curiga dalam masalah ini.
Meutya membenarkan, Komdigi saat ini hanya sebagai pintu gerbang. Ia yakin ada organisasi atau perusahaan lain yang sedang atau pernah terlibat dalam insiden ini.
Jadi Meutya akan memasukkan PSE atau penyelenggara sistem elektronik besar seperti Google, YouTube, Meta, dan TikTok.
“Kami bilang begitu saja karena masyarakat sudah mengetahuinya. Meta, Google, YouTube, Twitter, Telegraph, TikTok, Appstore, Line, Snack Video, dll. Semuanya harus terhubung,” ujarnya.
“Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi tanpa dukungan dari tumpeng ini,” tambah Meutya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah bermitra dan akan memanggil lebih banyak PSE dalam waktu dekat. Ia mengatakan, mereka yang melakukan banyak hal bermanfaat di masyarakat akan dihormati. Namun, ia juga meminta komitmen mereka dalam memberantas perjudian online.
Namun kami juga akan meminta komitmen untuk menjaga ruang digital, termasuk perjudian online, tetap bersih dan bebas dari maksiat, ujarnya.
(melalui/dmi)