Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang mantan karyawan Nvidia dan ilmuwan amatir telah menemukan bilangan prima terbesar di dunia. bagaimana dia menemukannya?
Bilangan prima telah dipelajari selama lebih dari 2.000 tahun, setidaknya sejak zaman ahli matematika Yunani kuno Euclid. Jumlahnya tidak terbatas dan banyak orang akan mencoba menyelesaikannya.
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya habis dibagi 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan besar sulit ditemukan, sehingga kita biasanya mengenal bilangan prima kecil seperti 2, 3, 5, dan 7.
Luke Durant, 36, mantan karyawan Nvidia, merupakan salah satu orang yang berhasil menemukan bilangan prima terbesar di dunia. Bilangan prima terbesar yang ditemukan Durant adalah 2^(136.279.841) – 1, mengalahkan rekor sebelumnya yaitu 2^(82.589.933) – 1.
Untuk menghitung angka ini, kalikan dengan 2 136.279.841 kali dan kurangi 1. Penemuan Durant secara resmi disebut M136279841 dan terdiri dari 41.024.320 digit.
Penemuan Durant adalah bilangan prima Marsenne, sejenis bilangan yang dinamai Marine Marcenne, seorang biarawan Perancis yang mempelajari bilangan lebih dari 350 tahun yang lalu.
Durant menggunakan Great Internet Marsenne Prime Search (GIMPS), sebuah program pencarian prima gratis, untuk menyaring berbagai kemungkinan menggunakan suatu algoritma. Kami juga menggunakan ribuan unit pemrosesan grafis (GPU) di 24 pusat data di 17 negara.
GIMPS adalah proyek berbasis komunitas. Hal ini juga disebut-sebut sebagai contoh asosiasi ilmiah yang dikatakan telah membuat beberapa penemuan besar tentang bilangan prima yang mungkin dilakukan oleh orang awam.
Seperti dikutip CNN, Durant mengatakan Rabu (6/11), “Kami menyadari bahwa komunitas GIMPS telah menyusun sistem yang hebat dengan teknik yang hebat untuk mencari bilangan prima yang sangat besar.” katanya.
Awalnya, saya mengenal perangkat lunak tersebut dan mempelajari cara menggunakan komputasi awan. Durant kemudian menggabungkan elemen-elemen ini untuk menciptakan sistem yang cukup cepat untuk dijalankan di seluruh dunia dan menciptakan superkomputer yang sangat cepat.
Durant mengatakan, ia menemukan bilangan prima terbesar karena tertarik mengembangkan sistem komputer berskala besar dan mengeksplorasi batasan hukum fisika, khususnya konten dan kecepatan komputasi.
“Kami ingin mendorong batas-batas alam semesta dengan cara sekecil mungkin,” katanya.
“Bilangan prima yang sangat besar ini, dalam arti tertentu, merupakan ‘data tunggal’ terbesar di alam semesta yang diketahui,” lanjutnya.
(Tim/DMI)