JAKARTA, CNN Indonesia —
Indonesia sempat menjadi koloni beberapa negara asing, namun akhirnya merdeka pada tahun 1945. Belanda dan Jepang mungkin adalah negara paling terkenal yang menjajah Indonesia.
Padahal, ada negara yang menjajah Indonesia sebelum Belanda atau Jepang. Lalu negara manakah yang pertama kali menjajah Indonesia?
Jika dirangkum dari berbagai sumber, ada enam negara yang menjajah Indonesia sebelum kemerdekaan diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
Enam negara yang berturut-turut menjajah Indonesia adalah Portugal, Spanyol, Belanda, Perancis, Inggris, dan Jepang.
Portugis adalah orang pertama yang menjajah Indonesia. Orang-orang Portugis ini merupakan orang Eropa pertama yang datang ke Indonesia dan mengantarkan era kolonialisme Indonesia. Portugis memulai penjajahan pada tahun 1509.
Pada abad ke-15, bangsa Portugis mengalami kemajuan teknologi. Mereka mampu membangun kapal-kapal besar dan canggih yang dapat berlayar dan berekspansi melintasi lautan untuk mencari spesies terbaik.
Kemudian, kedatangan mereka pada awal abad ke-16 mengawali masa penjajahan Eropa selama berabad-abad di Indonesia.
Secara historis, Portugis sudah memiliki jaringan perdagangan yang besar di Malaka sebelum masuk ke Indonesia. Portugis juga mendirikan kantor perdagangan di Gowa pada tahun 1509. Hal ini dikutip dalam Modul Pembelajaran SMA Kemendikbud, Sejarah Indonesia (2020).
Pada tahun 1511, Portugis di bawah komando Alfonso d’Albuquerque menguasai Malaka. Mantan gubernur Portugis-India mengirimkan ekspedisi yang dipimpin oleh Antonio de Abreu untuk mencari kawasan kaya spesies lainnya di nusantara.
Akhirnya mereka mencarinya di Indonesia bagian timur, khususnya Maluku, untuk mengembangkan jalur perdagangan dari Indonesia.
Portugis kemudian meminta izin untuk menjalin kerja sama dengan kerajaan-kerajaan di Maluku, salah satunya Kerajaan Ternate yang saat itu sedang bermusuhan dengan Tidore.
Mereka diterima Ternate dan menjalin hubungan baik. Sejak tahun 1522 telah terjalin hubungan dagang (clau d’olor) antara Portugis dan Ternate.
Portugis juga membangun benteng dan memonopoli perdagangan rempah-rempah. Selain memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) melalui tokoh terkenalnya, Franciscus Xavier.
Akhirnya pada tahun 1535, hubungan Ternate dan Portugal putus karena Portugal bertindak sewenang-wenang, melanggar perjanjian, dan menerapkan sistem monopoli perdagangan yang tidak sehat.
Kemudian pada tahun 1570, Portugis membunuh Sultan Hairun, raja Ternate, yang rupanya menimbulkan kemarahan besar di kalangan masyarakat Ternate. Perlawanan masyarakat Ternate terus berlanjut di bawah komando Sultan Baabullah putra Sultan Hairun.
Masyarakat Maluku yang dipimpin oleh Sultan Baabullah juga melakukan perlawanan terhadap kolonialisme dan berhasil menaklukkan Portugal pada tahun 1575.
Portugis kemudian terpaksa mundur ke Timor Timur (sekarang Timor Timur) dan kehilangan seluruh kepentingan utama mereka di nusantara.
Peninggalan Portugis di Indonesia
Kekalahan Portugis di tangan Ternate pada tahun 1575 mengakhiri kekuasaan mereka atas nusantara. Pemerintahan kolonial Portugis meninggalkan bekas dan warisan, khususnya di Indonesia bagian timur.
Pada masa Maluku, bangsa Portugis meninggalkan beberapa pengaruh budayanya, seperti balada romantis Keronkong yang dinyanyikan dengan iringan gitar.
Kosakata bahasa Indonesia kemudian menyerap kata-kata bahasa Portugis seperti party, sabun, bendera, meja, Minggu. Bahkan di Ambon masih banyak ditemukan nama keluarga asal Portugis, seperti da Costa, Dias, de Fretas, Gonsalves, Mendoza, Rodriguez, dll.
Termasuk pengaruh agama Katolik di berbagai wilayah timur Indonesia.
Selain sisa-sisa benda tak berwujud, terdapat juga sisa-sisa bangunan Portugis, benteng, dan lain-lain. Misalnya Ternate di Maluku, Benteng Tolukko di Sangaji Utara.
Lalu ada Benteng Kalamata atau Benteng Santa Lucia di selatan Ternate yang dibangun Portugis pada tahun 1540. Ada pula Lapas Kema yang terletak di Kecamatan Kema, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Penjara kolonial peninggalan Portugis ini terletak sekitar 500 meter dari bibir pantai.
Begitulah kisah Portugal, negara pertama yang menjajah Indonesia. Meski masa pemerintahannya relatif singkat dibandingkan dengan Belanda, namun peninggalan kolonial Portugal masih dapat dilihat dalam banyak aspek kehidupan Indonesia hingga saat ini. (avd/fef)