Jakarta, CNN Indonesia —
Potongan adegan serial animasi The Simpsons viral di media sosial usai penghitungan suara pemilu presiden AS 2024. Adegan tersebut memperlihatkan Lisa Simpson menjadi presiden perempuan pertama AS.
Gambar tersebut berasal dari episode Bart to the Future (2000) yang kemudian diyakini sebagai ‘ramalan’ kemenangan Kamala Harris pada pemilu presiden AS 2024.
Namun berdasarkan penghitungan suara pada Rabu (6/11) malam waktu Indonesia, Donald Trump memperoleh 267 dari 270 electoral vote yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu presiden AS. Jumlah itu mengalahkan Kamala Harris.
Sehingga, banyak netizen yang menganggap The Simpsons pada akhirnya salah dalam meramal masa depan. Mereka juga mengunggah kolase foto Lisa Simpson bersama Kamala Harris.
“The Simpsons kali ini salah. Selamat kepada Presiden Donald Trump,” cuit warganet.
“Ini pertama kalinya The Simpsons melakukan kesalahan,” tulis yang lain disertai emoticon menangis.
“Ini bukti bahwa The Simpsons tidak pernah memprediksi, hanya berharap,” cuit warganet.
Ada pula netizen yang masih menganggap adegan The Simpsons itu tidak salah, padahal belum saatnya terjadi.
“Sebenarnya lebih tepat jika dia [Kamala Harris] memenangkan pemilihan presiden mendatang karena dia berbicara tentang hal-hal yang diwarisi Trump di The Simpsons,” kata netizen lainnya.
Adegan tersebut diyakini merupakan ‘ramalan’ kemenangan Kamala Harris dalam episode Bart to the Future (2000) di mana Lisa Simpson menjadi presiden wanita pertama AS.
Menariknya, pakaian dan kalung perhiasan Lisa mirip dengan yang dikenakan Kamala Harris saat dilantik sebagai Wakil Presiden tahun 2021.
Dalam Bart to the Future, episode 17 The Simpsons season 11 berada pada tahun 2030. Dalam episode tersebut, Lisa disuruh menggantikan “Presiden Trump”.
Begitu pula dengan penampilan serupa yang kembali dihadirkan di Reuni Ibu dan Anak episode 20 The Simpsons musim 32 (2020).
Trump muncul sebagai pemenang pemilu presiden AS setelah berhasil memenangkan popular vote pada Rabu (6/11) dan sekaligus meraih lebih dari ambang batas minimal electoral vote.
Berdasarkan quick count The New York Times, Trump memperoleh 70.700.924 suara populer, sedangkan lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, hanya memperoleh 65.846.569 suara.
Dari total electoral vote, Trump meraih 277 suara dari total 538 electoral vote. Sedangkan Harris meraih 224 suara elektoral.
Dalam sistem pemilihan presiden AS, calon presiden yang memperoleh 270 suara elektoral atau lebih akan keluar sebagai pemenang. Dengan sistem ini, seorang calon presiden bisa memenangkan pemilu presiden meski kalah dalam perolehan suara terbanyak.
Namun dengan hasil tersebut, Trump memenangkan Pilpres AS 2024 dengan meraih popular vote sekaligus electoral vote terbanyak.
Hasil tersebut menjadikan Trump sebagai presiden terpilih AS.
Sekalipun Trump telah dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS 2024, proses pemilu tetap akan dilanjutkan setelah tahap Electoral College yang akan berlangsung pada 17 Desember mendatang. Senat baru akan meresmikan hasil pemilu AS pada 25 Desember.
Trump akan resmi dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025.
(tim/chri)