Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan ada tuduhan salah dalam kasus kebangkrutan Sritex.
Yassierli mengatakan saat ini dirinya sedang membahas pasar slow fashion. Namun, kata dia, hal tersebut ditolak oleh banyaknya kain yang ada di dalam negeri.
“Diskusi memang ada tapi kita tahu tidak ada, kenyataannya kalau kita lihat baik-baik negaranya, makanya kita tidak ke sana, bisa saja terkait dengan perbuatan buruk atau perbuatan buruk. tidak ada apa-apa,” kata Yassierli di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/10).
Yassierli belum menanggapi tuduhan tersebut. Dia mengatakan, pemerintah ingin memastikan masalah ini terselesaikan dengan baik.
Pemerintah menunggu keputusan kasasi atas kasus Sritex. Pada saat yang sama, pemerintah meyakinkan produksi Sritex akan terus berlanjut dan tidak akan ada hentinya.
“Keadaan pailit itu putusan (Pengadilan Niaga Semarang), ya ada proses kasasi. Kalau kasasi bilang tidak, tidak ada masalah,” ujarnya.
Sritex dipromosikan oleh Kadin Semarang. Keputusan itu diambil di tengah penurunan Sritex.
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2024, utang PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mencapai US$ 1,6 miliar atau Rp 25,1 triliun (dikonversi Rp 15.735 per dolar AS). US$ 618,9 juta atau Rp 9,7 triliun dari 28 bank.
Sritex menyikapi putusan nomor 2/Pdt.Sus-Hologasi/2024/PN Niaga Smg dengan mengajukan banding.
(dhf/agt)