Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) mengungkap dua kasus kebocoran anggaran pada proyek pembangunan infrastruktur.
Pertama, adanya gagasan penggelembungan dan penandaan anggaran proyek oleh pihak terkait. AHY mengatakan hal ini harus dihentikan karena pembiayaan pembangunan infrastruktur berasal dari uang rakyat.
“Dana masyarakat tidak boleh disalahgunakan untuk keperluan pribadi atau lainnya,” ujarnya di Kantor Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan, Jumat.
Penyebab AHY yang kedua adalah tidak efisiennya proyek infrastruktur. Yang dimaksud dengan kebocoran adalah terkait dengan inefisiensi, misalnya anggaran yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur tidak sesuai dengan manfaat langsung yang dirasakan warga.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur harus dimulai dengan perencanaan yang baik dan memperhatikan kebutuhan warga, ujarnya.
“Tidak mudah. Masyarakat pasti berharap mengatakan, ‘bangun ini pak, bangun itu pak.’ .
Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur, termasuk masalah anggaran, harus direncanakan secara rasional. Selain itu, ada keterbatasan pada APBN.
“Hal ini yang digarisbawahi oleh Presiden Prabowo untuk mencegah hilangnya APBN dan menghindari inefisiensi. Ini tempat yang mendesak bagi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi seluruh upaya penyediaan infrastruktur yang baik,” imbuhnya.
(fby/sfr)