Jakarta, CNN Indonesia —
Sebagian besar saham Asia menguat pada sore hari Rabu (11 Juni). Reli tersebut terjadi ketika Wall Street menguat setelah Donald Trump semakin dekat menjadi presiden Amerika Serikat (AS) setelah mengalahkan Kamala Harris.
Pasar saham Amerika kompak berada di zona hijau. S&P 500 naik 1,23 persen, NYSE Composite naik 1,15 persen, dan NASDAQ Composite naik 1,43 persen.
Nikkei 225 Jepang naik 2,6 persen dan S&P ASX Australia naik 0,8 persen.
“Kepresidenan Trump yang kuat dan pemerintahan Ishiba (Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba) yang lemah harus menjadi kombinasi yang baik untuk pasar Jepang, terutama saham, karena dana pensiun AS beralih ke Asia, yang akan menghadapi tantangan dalam berinvestasi di Tiongkok,” kata ketua Astris. penasihat. dikatakan. Ahli strategi Neil Newman dikutip CNN, Rabu (6/11).
Sementara saham-saham Asia menguat, Tiongkok berkinerja buruk. Saham-saham di Bursa Efek Shanghai melawan tren penguatan regional. Indeks Shanghai Composite berada di teritori negatif, sedangkan Hang Seng Hong Kong juga melemah 2,7 persen.
Begitu pula dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan sebesar 1,44 persen dan mencapai level 7.383. Indeks pasar saham turun 108 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infocomm, investor melakukan transaksi senilai Rp 11,99 triliun dan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 26,41 miliar lembar saham.
Pada paket ini, sebanyak 197 saham menguat, 398 saham terkoreksi, dan 195 saham stagnan. Tercatat, sembilan dari 11 indeks sektoral melemah, dimana sektor properti menguat yakni minus 2,42 persen.
(pta/pta)