Jakarta, CNN Indonesia —
Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres) 2024 digelar pada Selasa (11 Mei).
Sementara itu, Kamala Harris dan Donald Trump bersaing ketat untuk merebut mayoritas suara terbanyak di semua negara bagian, terutama di swing states atau negara bagian yang berayun.
Swing state hanyalah sekelompok negara bagian yang pemilihnya tidak memilih partai Republik atau Demokrat, sehingga sulit untuk diprediksi.
Kebanyakan masyarakat yang tinggal di negara maju biasanya dikuasai oleh orang-orang independen yang tidak berafiliasi dengan pihak manapun.
Di AS, banyak negara bagian yang menjadi basis satu partai, Demokrat atau Republik.
Oleh karena itu, ketidakpastian di negara bagian yang berayun berarti bahwa calon presiden AS sering kesulitan untuk mendapatkan lebih banyak suara di negara bagian tersebut.
Untuk pemilu 2024, daftar pemilu pendahuluan presiden Amerika Serikat atau negara-negara yang berganti akan berubah. Negara bagian yang berayun dalam pemilihan presiden adalah Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Setiap daerah pemilihan mempunyai jumlah elector atau electoral college elector yang berbeda-beda. Jumlah electornya disesuaikan dengan jumlah penduduk masing-masing negara bagian.
Swing states bisa berubah setiap kali ada pemilihan presiden. Pada pemilu 2020 misalnya, ada delapan negara bagian yang terlibat dalam pemilu presiden AS.
Delapan negara bagian tersebut adalah Arizona, Georgia, Michigan, Pennsylvania, Wisconsin, Nevada, Minnesota, dan New Hampshire.
Berikut daftar pemilih dari masing-masing negara bagian pada pemilu presiden AS:
Arizona: 11
Georgia: 16
Michigan: ke-15
Nevada: 6
Carolina Utara: 16
PADA: 19
Wisconsin: 10 (gas/bac)