Jakarta, CNN Indonesia —
Diskusi antara Kementerian Olahraga Korea Selatan dan Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) sedang berlangsung. Berikut kronologinya.
Benang kusut itu bermula dari pernyataan Kementerian Olahraga yang meminta presiden KFA Chung Mong Gyu mundur dari jabatannya pada Oktober lalu. Hal ini setelah Kementerian Olahraga melakukan audit pada Juli 2024 dan menemukan kesalahan prosedur dalam penunjukan Jurgen Klinsmann dan Hong Myung Bo sebagai pelatih timnas Korea Selatan.
“Kami melakukan audit pada 29 Juli terkait penunjukan pelatih Jurgen Klinsmann dan Hong Myung Bo oleh KFA, pengampunan dan penarikan mendadak staf sepak bola yang korup, serta proyek National Football Center.”
“Hasil audit akhir mengkonfirmasi 27 kasus praktik bisnis ilegal dan tidak pantas, untuk itu kami meminta tindakan disipliner, koreksi, dan sanksi serta meminta mereka [KFA] untuk menetapkan tindakan perbaikan yang wajar,” kata Kepala Polisi Kementerian Olahraga Korea Choi Hyun Joon dalam pers. konferensi di Seoul, Rabu (6/11).
FIFA mengungkap penyelidikan pemerintah Korea terhadap KFA. Tak lama setelah Kementerian Olahraga mengajukan permintaan agar Chung Mong Gyu mundur, FIFA melalui perwakilannya meminta KFA tetap independen dalam menentukan posisinya.
Yonhap menulis: “Pejabat FIFA mengonfirmasi kepada Kantor Berita Yonhap bahwa mereka telah mengirimkan surat kepada KFA untuk merujuk pada badan sepak bola Korea harus berpegang pada prinsip independensi dan tidak terpengaruh oleh pihak ketiga,” tulis Yonhap.
Peringatan FIFA mengacu pada Pasal 14 Ayat 1 (i) UU FIFA juncto Pasal 19 Ayat 1 yang menyatakan, “Setiap asosiasi anggota wajib mengurus urusannya secara mandiri dan tanpa pengaruh pihak lain.”
Peringatan keras FIFA membuat KFA terancam hukuman. Sebab jika KFA menuruti pemerintah Korea untuk membuang Chung Mong Gyu, bukan tidak mungkin sanksi berat akan dijatuhkan.
Baca kelanjutan beritanya di halaman ini >>>