Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Guinea Ekuatorial diguncang skandal 400 video Kepala Badan Investigasi Keuangan Nasional (ANIF) Baltasar Engonga yang baru-baru ini beredar di media sosial.
Video-video tersebut menunjukkan Engonga melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan di kalangan pemerintahan, termasuk istri pejabat tinggi pemerintah dan saudara perempuan presiden.
Skandal ini pertama kali terungkap ketika otoritas negara Afrika menyelidiki penipuan di kantor Baltasar Engonga. Dari penyelidikan tersebut, pihak berwenang menemukan lebih dari 400 video porno yang memperlihatkan Engonga bersama berbagai wanita.
Pemerintah Guinea Khatulistiwa mengumumkan pada Selasa (5/11) bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas terhadap pejabat yang menahan warga negara di kantor pemerintahan negara tersebut.
Seperti dilansir Reuters, petugas yang dicurigai melakukan aktivitas seksual dapat diskors atau dicopot dari jabatannya. Tindakan tegas ini juga telah disetujui oleh Mahkamah Agung dan Jaksa Agung Guinea Ekuatorial.
“Pemimpin administratif memutuskan bahwa setelah video yang muncul di media sosial dalam beberapa hari terakhir, citra negara telah rusak,” bunyi pernyataan badan intelijen Equatorial Guinea.
Wakil Presiden Guinea Khatulistiwa, Nguema Obiang Mangue, mengatakan tindakan tegas ini diperlukan untuk mencegah pejabat yang memiliki akses terhadap warga di kantor pemerintah.
Sebab, hal tersebut merupakan tindakan ilegal yang merugikan citra pemerintah Guinea Khatulistiwa di mata internasional.
Selain itu, lanjut Mangue, Equatorial Guinea juga mendorong instansi pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dengan memasang CCTV di setiap sudut ruangan.
Hal ini diperlukan untuk memantau dan melacak apakah pegawai atau pejabat pemerintah terlibat dalam aktivitas ilegal.
Sebelumnya, pekan lalu, beredar video di media sosial yang memperlihatkan seorang pejabat Kementerian Keuangan di Guinea Ekuatorial mengikuti orang-orang di kantornya selama jam kerja.
Selain itu, beredar video yang memperlihatkan seorang Kapolri tidur bersama adik Presiden Guinea Khatulistiwa, Teodoro Obiang.
Video-video ini mengejutkan dan tidak percaya masyarakat negara di Afrika Tengah. Oleh karena itu, mereka menilai pekerjaan tersebut tidak boleh dilakukan oleh pejabat pemerintah.
(udara/rds)