Jakarta, CNN Indonesia —
Israel melancarkan serangkaian serangan udara pada Selasa (30/10) pagi di bagian utara Jalur Gaza Palestina, termasuk apartemen lima lantai di Beit Lahiya.
Setidaknya 109 orang, termasuk anak-anak, telah tewas sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut tim darurat medis di Beit Lahiya.
Menurut Al Jazeera, jumlah korban masih terus bertambah saat tim SAR dengan bantuan warga setempat menyisir reruntuhan bangunan untuk mencari kemungkinan korban yang masih terkubur.
Direktur sebuah rumah sakit di Gaza utara mengatakan lebih dari 90 jenazah telah diidentifikasi setelah serangan udara menghantam gedung berlantai lima.
Kata Dr. Hussam Abu Safiya dari Rumah Sakit Kamal Advan mengatakan: “Lebih dari 90 orang syahid telah diidentifikasi dan lebih dari 45 orang terluka telah dirawat.”
Dia mengatakan rumah sakitnya tidak mampu mengatasi kerugian yang meningkat setelah serangan terhadap gedung apartemen pada Selasa pagi.
“Rumah Sakit Kamal Advan dan sekitarnya kini menjadi zona bencana dan ditutup. … Korban luka tergeletak di lantai Rumah Sakit Kamal Advan. … Kami menyerukan dunia untuk membuka koridor kemanusiaan yang aman dan mengizinkan tim medis khusus dalam operasi bedah yang berbeda harus diperkenalkan,” tambah Abu Safia, dikutip CNN.
“Anak-anak dengan dislokasi tulang perlu operasi ortopedi. Ada cedera otak yang memerlukan ahli bedah saraf. Kita bicara cedera serius dan kompleks yang memerlukan tim medis khusus,” lanjutnya.
CNN memperoleh video tak lama setelah serangan Israel yang menunjukkan beberapa mayat dimasukkan ke dalam gerobak keledai.
“Tidak ada ambulans di Gaza utara. Kami menyerukan kepada komunitas internasional, organisasi kemanusiaan, dan lembaga internasional untuk membawa ambulans guna membantu mengangkut para korban yang saat ini berada di jalanan,” kata Abu Safiya.
“Mereka yang tiba di Rumah Sakit Kamal Advan diberi pertolongan pertama, namun mereka yang tidak tertolong meninggal di jalanan. Ini adalah kenyataan kita – situasi yang benar-benar bencana dalam segala hal.”
Tarek Abu Azzoum, koresponden Al Jazeera di Gaza, mengatakan Israel telah melakukan serangan udara yang disengaja di kawasan ramai Beit Lahya selama 24 jam terakhir.
Pasca pemboman apartemen lima lantai tersebut, Azzoum melaporkan bahwa Israel juga melakukan serangan udara terhadap tiga apartemen.
Namun belum diketahui siapa korban luka dalam penyerangan ketiga gedung tersebut.
“Siapapun yang menolak meninggalkan Beit Lahiya akan dibunuh dalam serangan tanpa pandang bulu ini. Masyarakat Beit Lahiya menolak untuk pergi karena mereka tidak punya tempat lain untuk pergi,” kata Azzoum dalam laporannya.
(h/h)