Jakarta, CNN Indonesia —
Militer Israel (IDF) menyatakan akan membuka kembali penyeberangan Kisofim di Gaza tengah untuk meningkatkan aliran bantuan ke Jalur Gaza, ujung selatan Palestina.
Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza, demikian pernyataan Reuters pada Jumat (9/8).
Badan-badan bantuan telah memperingatkan adanya krisis kemanusiaan di wilayah utara, di mana pasukan Israel telah melakukan operasi besar selama lebih dari sebulan.
Tentara Israel mengatakan penyeberangan baru akan dibuka setelah pekerjaan rekayasa selama beberapa minggu terakhir untuk membangun pos pemeriksaan dan jalan beraspal.
Sebelumnya, pada Oktober tahun lalu, dua menteri Amerika Serikat, yaitu Menteri Luar Negeri Anthony Blanken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, menulis surat kepada otoritas Israel dan menuntut tindakan nyata untuk mengendalikan memburuknya situasi di Wilayah Palestina.
Surat itu kemudian diunggah ke Internet oleh seorang reporter Axios, di mana dia memberi waktu 30 hari kepada pemerintah Israel untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza.
Salah satu tuntutan yang tertuang dalam surat tersebut adalah pembukaan penyeberangan kelima ke Gaza.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Israel (MoD) menyatakan negaranya pada Kamis (11/7) menandatangani perjanjian pembelian 25 jet F-15 modern buatan Amerika seharga 5,2 miliar dolar atau Rp 81,7 juta.
Kesepakatan untuk membeli jet tempur dari Boeing merupakan bagian dari paket bantuan AS yang disetujui oleh pemerintahan Biden-Kamala Harris dan Kongres AS awal tahun ini.
Pernyataan resmi Israel mengatakan: “Kementerian Pertahanan tadi malam (Rabu) menandatangani kontrak besar untuk pembelian pesawat tempur F-15 generasi berikutnya, di mana kami akan menerima 25 jet tempur yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Boeing.” membeli. “
“Kesepakatan ini, yang bernilai sekitar $5,2 miliar, akan dilaksanakan dari dana bantuan AS dan mencakup opsi untuk membeli 25 pesawat tambahan di masa depan,” kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.
Israel sebelumnya merundingkan pesanan jet tempur F15EX melalui Program Penjualan Militer Luar Negeri AS. Pesawat tempur ini diproduksi di pabrik Boeing di St. Louis, Missouri. Menurut laporan proses, permohonan resmi Israel diperkirakan akan dikirim pada tahun 2028.
Amerika Serikat dikenal dengan banyak perusahaan senjata internasional besar seperti Lockheed Martin, Raytheon, Boeing, Northrop Grumman dan General Dynamics.
Karena kemampuan persenjataannya, Amerika Serikat dikenal sebagai pemasok senjata terbesar Israel, menyediakan lebih dari 90 persen impor senjata.
Negeri Paman Sam memberikan sekitar $4 miliar atau Rp62,8 triliun bantuan militer kepada Israel setiap tahunnya, termasuk sekitar $500 juta atau Rp7,8 triliun untuk pertahanan udara dan rudal.
Israel juga menghabiskan banyak uang untuk membeli senjata Amerika.
Tentara Israel mengingatkan warga Jalur Gaza bagian utara untuk segera pergi pada Kamis (11 Juli). Daerah ini disebut sebagai “zona perang” yang berbahaya.
“Kami informasikan kepada Anda bahwa zona yang ditandai dianggap sebagai zona pertempuran berbahaya. Demi keselamatan Anda, segera pergi ke selatan,” kata juru bicara militer Avichai Adreye X dalam pesan di Twitter, seperti dilansir AFP
Sejak awal Oktober, tentara Israel semakin aktif di utara Jalur Gaza. Perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk banyak orang di daerah tersebut.
Juru bicara pemerintah Israel David Mencer mengatakan bahwa mereka berusaha memisahkan masyarakat Gaza dari teroris Hamas. Dengan cara ini, Israel dapat menargetkan kelompok teroris mana pun.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada warga Gaza bagian utara yang diungsikan ke tempat aman.
Sejak Oktober 2023, agresi kekerasan Israel terhadap Palestina terus berlanjut. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 43 ribu 374 warga Palestina menjadi syahid dan 102 ribu 261 luka-luka akibat agresi Israel.
Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. (Reuters/Anak)