Jakarta, CNN Indonesia —
Sepasang suami istri Israel telah ditangkap oleh otoritas Israel karena dicurigai menjadi mata-mata Iran.
Badan intelijen Israel Shin Bet melaporkan pasangan suami istri tersebut adalah Rafael dan Lala Guliyev.
Pejabat keamanan mengatakan kedua tersangka diduga mengumpulkan informasi tentang keamanan nasional dan situs infrastruktur, serta memantau seorang akademisi di sebuah lembaga pemikir keamanan untuk mendeteksi kerusakan.
“Kasus ini sekali lagi menyoroti upaya perekrutan dan eksploitasi warga Israel untuk mempromosikan kegiatan spionase dan teroris di Israel,” demikian pernyataan Shin Bet pada Kamis (31/10) yang dikutip The Times of Israel
Iran merekrut Rafael dan Lala melalui jaringan intelijen yang menyasar warga Israel dari komunitas diaspora di wilayah Kaukasus. Rekrutmen tersebut dilakukan melalui kontak warga Israel asal Azraite.
Pejabat keamanan Israel mengklaim bahwa Rafale melakukan pengawasan terhadap situs keamanan, termasuk markas Mossad.
Ia juga mengumpulkan informasi dari staf akademis yang bekerja di Institute for National Security Studies (INSS). Lala kemudian membantu suaminya dalam beberapa misi intelijen.
Setelah kedua orang tersebut ditangkap, INSS mengucapkan terima kasih kepada Shin Bet.
“Kami menggagalkan operasi yang direncanakan terhadap anggota staf kami,” kata pernyataan INSS.
Ini bukan kali pertama warga Israel ditangkap karena dicurigai sebagai mata-mata Iran.
Pada bulan September, dinas keamanan menangkap seorang warga negara Israel karena dugaan keterlibatan dalam rencana pembunuhan yang didukung Iran terhadap tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, demikian yang dilaporkan Middle East Monitor (MEMO).
Israel memiliki sejarah panjang operasi intelijen di Iran, termasuk pembunuhan ketua Hamas Ismail Hanih Juli lalu. (rindu/rindu)