Jakarta, CNN Indonesia.
Pengadilan Niaga Semarang menunjuk empat konservator untuk mengelola properti dan aset salah satu pabrik tekstil terbesar di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman (Sritex), setelah perusahaan tersebut dinyatakan pailit beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Pengadilan Niaga Semarang Haruno Patriadi di Semarang, Kamis (24/10) mengatakan, penunjukan empat orang wali tersebut mengacu pada keputusan majelis hakim yang menangani perkara tersebut.
Keempat kurator tersebut adalah Deni Ardiansyah, Nur Hidayat, Fajar Romy Gumilar dan Nurma Candra Yani Sadikin.
Sementara hakim pengawas proses pailit PT Sritex adalah Haruno Patriadi sendiri.
“Kedepannya pertemuan dengan debitur akan diselenggarakan oleh konservator yang ditunjuk,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Pengadilan Niaga Semarang menyatakan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) pailit setelah mengabulkan permintaan salah satu kreditur perusahaan tekstil tersebut.
Salah satu debitur PT Sritex yakni PT Indo Bharat Rayon mengajukan permohonan penghentian perjanjian damai terkait kesepakatan penundaan kewajiban pembayaran utang pada tahun 2022.
Permohonan pemohon dikabulkan. Membatalkan rencana perdamaian PKPU pada Januari 2022, kata Haruno.
(Agustus/Agustus)