Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang warga negara Indonesia bernama Tuma Thierry Henry ditangkap oleh polisi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (CBP) dan Washington Metropolitan Airports Authority (MWAA) pada Rabu (30/10) di Bandara Internasional Washington Dulles (IAD) karena membawa uang gelap . waktu
Pria berusia 50 tahun itu membawa uang tunai ribuan dolar di dalam kopernya, kata pejabat bandara. Uang tersebut dibungkus dengan 2 ikat kertas hitam polos dan 1 ikat kertas putih polos yang masing-masing diikat dengan pita bertuliskan “seratus”, seperti dilansir dari situs resmi CBP.
Saat dibuka, petugas bandara menemukan 285 lembar uang dolar hitam dalam bungkusan kertas. Ketika diperiksa di bawah sinar UV, uang kertas tersebut dilaporkan menyerupai uang dolar Amerika Serikat.
Menurut CBP, dolar hitam adalah uang palsu yang sangat mirip dengan dolar AS. Uang ini biasa digunakan oleh kelompok kriminal untuk melakukan penipuan.
Dalam banyak kasus, penipu biasanya mengarang cerita tentang uang yang berubah warna karena bahan kimia agar tidak terdeteksi oleh petugas bea cukai. Setelah itu, pelaku menjual uang gelap tersebut kepada korban dengan harga diskon.
Akibat kejadian tersebut, CBP mengingatkan seluruh warga AS untuk selalu mewaspadai peredaran uang palsu, seperti black dollar. Sebab, uang palsu ini selalu digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menipu korbannya.
Direktur Pelabuhan Regional CBP untuk Pelabuhan Area Washington DC, Mark E. “Masyarakat harus diingatkan bahwa organisasi kriminal yang tidak bermoral terus menjalankan skema keuangan seperti penipuan uang gelap untuk menipu, menipu, dan mengorbankan warga negara Amerika,” kata Calixte. .
Selain itu, CBP juga menegaskan bahwa pejabat Bea Cukai AS akan meningkatkan pengawasan untuk mencegah peredaran dolar hitam di negara tersebut. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan teguh dalam misi kami untuk melindungi warga negara Amerika dengan melacak penjahat yang terlibat dalam skema penipuan keuangan internasional dan bekerja sama dengan mitra penegak hukum kami untuk mencegah dan membawa mereka ke pengadilan,” kata Mark seperti dikutip dari The Guardian. situs web resmi. CBP
Sementara itu, Direktur Keamanan WNI Kementerian Luar Negeri Juda Nugraha mengatakan pihaknya masih akan menyelidiki penangkapan Thierry Henry di AS.
“Untuk kedua kasus tersebut saya belum punya detailnya, nanti akan kami update,” kata Judha. (Gas/BAC)