Jakarta, CNN Indonesia —
Jaksa Argentina telah mengajukan tuntutan terhadap tiga orang yang diduga terlibat dalam kematian Liam Payne, terutama karena memasok obat yang menyebabkan mantan anggota One Direction itu terjatuh dan meninggal.
Seperti dilansir New York Post, ketiganya dicari jaksa pada Kamis (7/11) atas dakwaan pidana termasuk “penelantaran yang diikuti kematian” dan “penyediaan dan fasilitasi narkotika.”
Orang pertama yang dicari adalah pesta yang selalu dihadiri mendiang Liam Payne saat berada di Buenos Aires.
Terdakwa kedua adalah pegawai hotel CasaSur di Palermo yang diduga menjual kokain kepada Payne saat musisi tersebut berada di sana.
Yang ketiga digambarkan sebagai “penyedia obat” dan dikatakan telah memberikan obat kepada Payne pada dua kesempatan terpisah pada 14 Oktober 2024, dua hari sebelum Payne jatuh dari kamar tidurnya dan meninggal.
Jaksa mengatakan dakwaan diajukan setelah menganalisis rekaman video berdurasi 800 jam dari kamera keamanan di dalam dan sekitar hotel.
Mereka juga menerima puluhan kesaksian dari “staf hotel, anggota keluarga, teman, profesional medis, ahli biokimia dan psikiater” yang menghasilkan keputusan setebal 180 halaman.
Pasukan keamanan Argentina sebelumnya menggeledah sembilan rumah di sekitar Buenos Aires, menyita ponsel Payne dan menganalisis panggilan, obrolan, dan postingan media sosialnya untuk mencari bukti lain.
Kantor Kejaksaan juga mengkonfirmasi bahwa pria berusia 31 tahun itu kemungkinan tidak sadarkan diri, atau hampir tidak sadarkan diri, ketika dia melompat dari balkon kamarnya di lantai tiga dan jatuh ke teras kolam renang dan meninggal di tempat karena luka dalam dan luar yang serius. .
Para saksi juga mengakui Payne bertindak ceroboh beberapa jam menjelang kematiannya, termasuk menghancurkan laptop dan menawarkan $20.000 kepada seorang wanita tak dikenal.
Kamar hotel Liam Payne juga berantakan, bukti penggunaan narkoba sangat terlihat di foto lokasi kejadian.
Sebelumnya beredar kabar bahwa kandungan obat yang ditemukan dalam darah Liam Payne adalah kokain berwarna merah muda alias obat batuk yang disebut-sebut merupakan obat pesta utama P Diddy.
Namun, Kejaksaan Argentina hanya menyebut senyawa kimia yang ada di tubuh Liam Payne adalah alkohol, kokain, dan antidepresan yang belum diketahui resepnya.
Kantor Kejaksaan Argentina juga menulis dalam pengaduannya bahwa penyelidikan akan berlanjut seiring dengan berlangsungnya pembukaan kunci laptop Payne dan perangkat rusak lainnya.
Jenazah Liam Payne diterbangkan ke Inggris dari Argentina pada Kamis (11/7) jelang pemakaman sang musisi pekan ini.
Berbagai sumber membenarkan kabar tersebut kepada Page Six, seperti dilansir Rabu (11/06) waktu AS. Konfirmasi ini muncul setelah video jurnalis Argentina juga muncul di media sosial.
Page Six menyebut jenazah Liam Payne dibawa bersama ayahnya, Geoff Payne, yang berada di Argentina sejak kejadian tragis 16 Oktober itu.
Jenazah Liam Payne baru bisa dikirim ke Inggris sambil menunggu hasil tes toksikologi. Namun, Page Six mengatakan pemeriksaan memakan waktu lebih lama dari perkiraan karena obat yang diminum Liam Payne sebelum meninggal.
Narkoba tersebut diduga merupakan bahan pemalsuan dengan zat yang belum diketahui sehingga sulit dibuktikan hasilnya.
(Tim/Final)