Jakarta, CNN Indonesia —
Siapa bilang Anda tidak bisa hidup sejahtera sebagai petani, atau bahkan menjadi miliarder?
Lihat saja apa yang terjadi pada Harry Stein. Meskipun dia bekerja di bidang pertanian, dia menjadi sangat kaya.
Menurut Forbes, kekayaan bersihnya pada Sabtu (2010-26) adalah $10,2 miliar. Jika dirupiahkan Rp 15.695 per satu dolar AS, kekayaan Harry Stein mencapai Rp 160,09 triliun.
Kekayaan tersebut saat ini menjadikannya orang terkaya ke-244 di dunia.
Jadi siapa Harry Stein?
Harry Stein, mengutip berbagai sumber, adalah seorang pengusaha pertanian Amerika yang lahir pada tanggal 26 Oktober 1941 di Adel, Iowa, AS dari keluarga petani.
Latar belakang inilah yang membawanya terjun ke dunia pertanian. Sejak usia 5 tahun, orang tuanya mengajarinya bercocok tanam dan mengemudikan traktor ke ladang untuk mengumpulkan tumpukan jerami.
Ia sangat menikmati kegiatan ini. Kenikmatan inilah yang kemudian mendorongnya untuk belajar pertanian di Iowa State University saat dewasa.
Di universitas inilah keterampilan bertani Harry Stein semakin disempurnakan. Pasalnya, semakin besarnya minat universitas ini untuk memajukan bidang pertanian. Apalagi setelah ia tertarik pada bidang genetika tanaman dan teknik pertanian. |:
Setelah mendapatkan gelar sarjana, Stein kembali ke kampung halamannya untuk membantu orang tuanya bertani.
Pada akhir tahun 1960an, Stein bergabung dengan empat petani untuk membentuk Improved Variety Research (IVR), perusahaan penelitian dan pengembangan kedelai swasta pertama di Amerika Serikat.
Penelitian ini dilakukan di Stein Farm dekat Adele. Namun IVR tidak bertahan lama karena lama kelamaan dibubarkan.
Namun, likuidasi tersebut tidak menghentikan Sting. Dia kemudian mendirikan Perusahaan Sting Seed. Latar belakangnya adalah satu.
Harry menyadari bahwa ada peluang keuntungan yang sangat besar dalam budidaya kedelai. Melalui perusahaan ini, ia mengembangkan tanaman kedelai baru dengan hasil lebih tinggi.
Ia mulai menanam kedelai dan mempelajari hasilnya. Padahal, sebelumnya kegiatan ini hanya dilakukan oleh perguruan tinggi. Saat itulah ia mulai memahami manfaat program pemuliaan tradisional bagi industri kedelai.
Setelah pengembangannya sukses, Stine mulai menjual benih yang dikembangkannya pada tahun 1979 dengan mereknya sendiri, Stine Soybean Seeds.
Kerja keras membuahkan hasil yang manis. Penjualan kedelai Steyn sedang booming.
Hanya dalam lima tahun, Stine Seed Company telah menjual lebih dari 500.000 benih. Organisasi pemasaran kedelai Stine Seed Company membentang dari Ohio hingga Colorado, utara hingga Minnesota, dan selatan hingga Missouri.
Ini adalah suatu prestasi yang belum tentu dibanggakan oleh Sting. Sebaliknya, ia terus memperluas penelitian kedelai di sebelah timur Sungai Mississippi untuk menghasilkan benih berkualitas tinggi.
Tak hanya di bidang kedelai, ia juga terus mempelajari pengembangan benih jagung. Bersama rekannya Bill Eby, ia mendirikan perusahaan pembibitan jagung “Eden Enterprises”.
Upaya tersebut pun membuahkan hasil gemilang. Sekali lagi, ketenaran ini tidak menghentikan Sting.
Menyusul kesuksesannya, Stein melanjutkan usaha bisnisnya antara tahun 1986 dan 1989, mengakuisisi sembilan perusahaan benih regional, memperluas wilayah pemasaran perusahaan dari Nebraska ke Ohio dan Dakota hingga Missouri.
Kesuksesan demi kesuksesan mendorong bisnisnya menjadi salah satu dari empat perusahaan benih kedelai teratas di Amerika Serikat. Stine Seed Company telah berkembang menjadi 1.700 dealer di 15 negara bagian, menjual lebih dari 1 juta benih kedelai.
Dalam perkembangannya yang pesat, Stine Seed Company mendapat tambahan energi baru untuk menunjang bisnisnya. Mereka menjadi perusahaan pertama dalam sejarah AS yang mematenkan varietas kedelai.
Dua paten kedelai: Stine 1570, paten #5304728 dan Stine 2550, paten #5304729.
Setelah menerima paten, Stine Seed Company mengadakan perjanjian non-eksklusif dengan Monsanto Produce Company dan Asgrow Seed Company.
Perjanjian ini dirancang untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan genetika kedelai dan teknologi pengembangan produk.
Perkembangan ini semakin meningkatkan kekayaan Harry Stein. |:
Perhatikan karyawan
Sebagai seorang pengusaha dan petani sukses, Sting sangat baik hati. Termasuk para karyawannya.
Beberapa tahun yang lalu, Stein memberi setiap karyawan bonus $1.000 setelah satu tahun bekerja di perusahaan tersebut.
Dia juga memberikan kenaikan gaji sebesar $1 per jam kepada pekerja berupah minimum selama liburan Natal.
“Saya hanya tahu bahwa sebagai sebuah perusahaan, lebih baik karyawan kami merasa nyaman,” kata Forbes mengutip pernyataannya.
Ia mengaku bersahabat dengan karyawannya karena ia yakin di sinilah awal mula bisnis yang baik.
(Agustus/Agustus)