Jakarta, CNN Indonesia –
Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) mengumumkan Hotel Nusantara milik IKN telah selesai dibangun. Hotel tersebut dibangun oleh sekelompok pengusaha Indonesia yang dipimpin oleh Ketua Kelompok Agung Sedayu Sugianto Kusuma alias Aguan.
Terdapat 10 perusahaan yang terlibat dalam konsorsium ini yaitu Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Djarum, Wings Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group dan Astra Group.
“Saat ini di sini akan dibangun ekosistem pada tahun 2024, yang pembangunan infrastrukturnya sudah 100 persen atau sudah selesai. Itu dilakukan investor atau tidak oleh APBN yaitu hotel Nusantara,” kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Danis Sumadilaga. saat rapat dengar pendapat (KPP) dengan Komisi II DPR, Rabu (30-10).
Selain Hotel Nusantara, infrastruktur lain yang juga telah selesai dibangun antara lain Pusdiklat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Telkom Smart Office, dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt.
Danis juga menjelaskan infrastruktur yang progres pembangunannya melebihi 90 persen itu antara lain Hotel Qubika, RS IKN, Restoran Kampung Kecil, RS Hermina, dan RS Mayapada. Infrastruktur ini ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
“Beberapa hotel dan rumah sakit ini sebenarnya sudah berfungsi sebagian. Jadi beberapa lantai dan tempat tidur sudah siap melayani masyarakat ibu kota negara,” kata Danis.
Ada pula infrastruktur yang kurang dari 90 persen selesai, yakni kompleks perkantoran Bank Indonesia (BI), Bandara VVIP IKN, RS Abdi Waluyo, dan Sekolah Dasar (SD) Sepaku.
Sedangkan kompleks kepresidenan progresnya sekitar 80-90 persen, yakni Sekretariat Presiden 94 persen, Istana Garuda 99,1 persen, dan Istana Negara dan Upacara 87,6 persen.
Lalu progres Kementerian Koordinator (Kemenko) sekitar 60-80 persen. Rinciannya, Kementerian Koordinator I 85,5 persen, Kementerian Koordinator II 61,2 persen, Kementerian Koordinator III 85,4 persen. dan Kementerian Koordinator IV 92,1 persen.
Sedangkan gedung legislatif dan yudikatif, termasuk Gedung IKN DPR, dijadwalkan selesai pada tahun 2028. Ia mengatakan, proyek awal pembangunan gedung tersebut sedang dipersiapkan.
Gedung legislatif dan yudikatif akan dibangun menggunakan uang APBN.
“Dari segi ruang perkantoran, infrastruktur dasar ruang pasti dibiayai oleh pemerintah,” imbuhnya.
(tanggal 1/8 Agustus)